Rapat Pleno PBNU Tetapkan KH Zulfa Mustofa sebagai Pj Ketua Umum

 Rapat Pleno PBNU Tetapkan KH Zulfa Mustofa sebagai Pj Ketua Umum

KH Zulfa Mustofa [foto: IG]

Jakarta (Mediaislam.id) – Wakil Ketua Umum PBNU Periode 2021-2026 KH Zulfa Mustofa ditetapkan sebagai Penjabat (Pj) ketua Umum PBNU.

Penetapan Kiai Zulfa sebagai Pj Ketum itu dilakukan dalam Rapat Pleno Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang digelar di Hotel Sultan, Jakarta, pada Selasa malam (09/12/2025).

“Penetapan penjabat Ketua Umum PBNU masa bakti sisa sekarang ini, yaitu yang mulia Bapak K.H. Zulfa Mustofa,” ujar Rais Syuriyah PBNU, Muhammad Nuh, dalam keterangannya, dikutip dari ANTARA.

Kiai Zulfa Mustofa, yang masih kerabat mantan Rais Aam PBNU KH Ma’ruf Amin, sebelumnya merupakan Wakil Ketua Umum PBNU. Ia akan mengemban jabatan baru hingga muktamar yang rencananya digelar pada 2026 mendatang.

“Oleh karena itu, beliau akan memimpin PBNU ini sebagai penjabat Ketua Umum melaksanakan tugas-tugasnya sampai dengan Muktamar yang insyaallah akan dilaksanakan di 2026,” ujarnya.

Rais Aam PBNU, Miftachul Akhyar mengatakan rapat Pleno ini adalah bagian dari proses yang harus dilalui oleh Syuriyah untuk kembali menguatkan supremasinya di struktur PBNU.

“Alhamdulillah, malam ini sebagaimana kita maklumi adalah malam rapat Pleno sebagai proses-proses yang harus kita lewati untuk bagaimana kita sebagaimana awal kita sampaikan bahwa Syuriyah adalah merupakan owner dari Nahdlatul Ulama,” kata dia.

Harapan Menag Nasaruddin

Menteri Agama Nasaruddin Umar berharap hasil Rapat Pleno PBNU menjadi solusi dalam mengatasi perpecahan yang terjadi di dalam tubuh organisasi Islam terbesar di Indonesia tersebut.

“Saya datang ke sini (pleno) sebagai Rais Syuriyah PBNU dan saya bersyukur karena mudah-mudahan keputusan ini bisa menjadi solusi yang terbaik,” ujar Nasaruddin Umar di Hotel Sultan, Jakarta.

Nasaruddin menyebut NU selalu memiliki caranya sendiri dalam menyelesaikan persoalan. Maka dari itu, selaku pemerintah, Kementerian Agama tidak ikut terlibat untuk mengurus hubungan internal PBNU.

Dengan adanya keputusan tersebut, Imam Besar Masjid Istiqlal tersebut berharap beban-beban kebangsaan dan keumatan bisa lebih ringan dengan terjadinya keutuhan ormas-ormas Islam. “Termasuk keutuhan organisasi terbesar di dunia adalah Nahdlatul Ulama ini,” kata Nasaruddin.[]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

10 − 4 =