Qonaah, Merasa Cukup dengan Rezeki yang Allah Berikan
Ilustrasi: Berdoa.
Qonaah artinya merasa cukup atas pemberian Allah SWT kepadanya. Qonaah juga menjadi salah satu sifat yang dapat membantu seseorang mengendalikan diri.
Berkata al Imam Ibnu Rajab al Hanbaliy rahimahullahu:
من اكتفى من الدنيا باليسير وقنعت به نفسه، فقد كفاه ذلك واستغنى به وإن كان يسيرا. .
“Barangsiapa yang merasa cukup sesuatu yang sedikit dari perkara dunia, dan jiwanya qana’ah dengannya. Maka sungguh Allah akan memberikan kecukupan baginya, dan membuatnya merasa kaya walaupun ia mendapatkan rezeki yang sedikit.” Majmu’ Rasail Ibni Rajab (hal. 760).
Berkata Bakr al Muzaniy rahimahullahu:
يكفيك منيكفيك من الدنيا ما قنعت به، ولو كف تمر وشربة ماء. الدنيا ما قنعت به، ولو كف تمر وشربة ماء. .
“Allah akan memberikan kecukupan kepadamu dari perkara dunia, selama engkau merasa cukup dengannya. Sekalipun hanya satu butir kurma dan seteguk air.” Majmu’ Rasail Ibni Rajab (hal. 761).
Berkata Sa’ad bin Abi Waqqash radhiallahu ‘anhu kepada putranya: “Wahai putraku, apabila engkau mencari kekayaan maka carilah dia dengan sifat qona’ah, karena qona’ah adalah harta yang tak kan pernah sirna; dan hati-hatilah dari sifat tamak karena tamak adalah kefakiran yang datang; dan wajib bagimu berharap cemas, karena engkau tak kan berharap cemas dari sesuatu pun melainkan Allah akan kayakan dirimu darinya.“ Tarikh Dimasyq (20/363)
Dari ’Abdullah bin ’Amr bin Al ’Ash, Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,
قَدْ أَفْلَحَ مَنْ هُدِىَ إِلَى الإِسْلاَمِ وَرُزِقَ الْكَفَافَ وَقَنِعَ بِهِ
”Sungguh beruntung orang yang diberi petunjuk dalam Islam, diberi rezeki yang cukup, dan qana’ah (merasa cukup) dengan rezeki tersebut.” (HR. Ibnu Majah no. 4138, Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « انْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَلاَ تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ فَإِنَّهُ أَجْدَرُ أَنْ لاَ تَزْدَرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ ». قَالَ أَبُو مُعَاوِيَةَ « عَلَيْكُمْ »
”Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda, ”Lihatlah pada orang yang berada di bawah kalian dan janganlah perhatikan orang yang berada di atas kalian. Lebih pantas engkau berakhlak seperti itu sehingga engkau tidak meremahkan nikmat yang telah Allah anugerahkan -kata Abu Mu’awiyah- padamu.” (HR. Ibnu Majah no. 4138, shahih kata Syaikh Al Albani)
Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata,
أنَّ النبيَّ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ يقول : اللَّهُمَّ إنِّي أسْألُكَ الهُدَى ، والتُّقَى ، والعَفَافَ ، والغِنَى
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca do’a: “Allahumma inni as-alukal huda wat tuqo wal ‘afaf wal ghina” (Ya Allah, aku meminta pada-Mu petunjuk, ketakwaan, diberikan sifat ‘afaf dan ghina).” (HR. Muslim no. 2721).
Ya Allah, anugerahkanlah kami sifat yang mulia ini. Semoga kami menjadi hamba yang qana’ah dan kaya hati, yaitu dianugerahi hati yang selalu merasa cukup. Aamiin. Wallahu a’lam. (AM)
