Polwan Indonesia Jadi Salah Satu Lulusan Terbaik di Turkiye, Presiden Erdogan Titip Salam pada Jokowi

Briptu Tiara Nissa Zulbida saat berbincang dengan Presiden Erdogan.
Istanbul (MediaIslam.id) – Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan pada Rabu menitipkan salam kepada Presiden RI Joko Widodo melalui Polwan Indonesia yang menjadi salah satu lulusan terbaik Akademi Kepolisian Turkiye di Ankara.
Dari video viral yang beredar, terlihat spontanitas Presiden Erdogan berjabat tangan lebih lama dan mengirimkan salam untuk sejawatnya dari Indonesia Presiden Jokowi, begitu mengetahui wisudawati di hadapannya merupakan seorang warga asing asal Indonesia.
Momen tersebut terjadi saat wisuda pelatihan “the First Level Police Chief Training and the Non Thesis Master Degree”, yang berlangsung di Akademi Kepolisian, Markas Polisi Turkiye di Ankara pada Rabu kemarin.
“Pesan persaudaraan yang dikirimkan oleh Presiden Erdogan kepada Presiden Jokowi menunjukkan hubungan kedua bangsa dalam dan mengakar,” kata Duta Besar Indonesia untuk Turkiye Lalu Muhamad Iqbal saat mengomentari momen mengharukan itu sambil menerima kunjungan ketiga anggota Polri tersebut di KBRI Ankara pada Jumat.
“Indonesia mendapat tempat khusus di hati pemimpin dan masyarakat Turkiye sebagaimana pemimpin dan rakyat Turkiye juga memperoleh tempat spesial di hati orang Indonesia,” lanjut dia.
Briptu Tiara Nissa Zulbida menempati peringkat kelima lulusan terbaik dan merupakan satu-satunya peserta asing wanita terbaik pada pelatihan itu.
Menjadi lulusan terbaik, Briptu Tiara Nissa Zulbida memperoleh kehormatan menyampaikan pidato dalam bahasa Turki di hadapan Presiden Erdogan dan seluruh tamu undangan yang hadir.
“Ini pertama kalinya anggota Polri memperoleh predikat lulusan terbaik. Keberhasilan ini merupakan prestasi Polri di Turkiye” cetus Kombes Pol Harviadhi Agung Pratama, Atase Kepolisian RI di Ankara yang hadir pada acara wisuda dengan Duta Besar RI.
Pelatihan capacity building “the First Level Police Chief Training and the Non Thesis Master Degree” berlangsung selama 1,5 tahun dan setara dengan program Master.
Pelatihan ini diikuti oleh 87 peserta didik internasional dari 16 negara, termasuk 3 (tiga) peserta dari Indonesia.