Pesantren Harus Jadi Pusat Peradaban Islam
Wapres KH Ma’ruf Amin saat bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Annuqayah di Sumenep, Jatim, Rabu (9/8/2023).
Mantan Rais Aam PBNU itu mencontohkan tentang isu-isu ekonomi syariah yang berkembang sangat pesat, dan tidak dijelaskan secara gamblang dalam nash Al-Qur’an, seperti pembayaran digital, jual beli online dimana penjual pembeli tidak bertemu secara langsung, pembelian crypto, dan isu-isu terkini lainnya.
“Itu harus ada orangnya (ahlinya), saya kira sumbernya di pesantren,” ujarnya.
Lebih jauh Wapres juga mengharapkan pesantren dapat terus menjadi pusat dakwah.
Dia mencermati perkembangan teknologi telah membuat agama menjadi tergradasi.
Wapres menyebutkan, ketika dirinya masih menjabat di Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) dan berkunjung ke Korea, kala itu penganut Budha di Negeri Gingseng masih 99 persen, namun kini hanya 20 persen, di mana 52 persen tidak beragama dan sisanya menganut agama lain.
Begitupun di Eropa, kata Wapres, banyak gereja-gereja yang dijual, bahkan pembelinya umat Islam Indonesia.
Sementara sebagai pusat pemberdayaan masyarakat, Wapres menekankan agar pesantren bukan tempat golongan orang-orang yang lemah. Untuk itu menurut dia, perlu dibangun muamalah yang sesuai dengan syariah. [ANTARA]
