Perkembangan Islam pada Masa Kesultanan Demak

 Perkembangan Islam pada Masa Kesultanan Demak

Masjid Agung Demak, salah satu peninggalan Kesultanan Demak,

Wilayah kadipaten Demak saat itu mencakup wilayah: Suarabaya, Madura, Gresik, Jepara, Sedayu, Jaratan, Tuban, bahkan sampai barat yaitu Kendal dan Cirebon yang telah berkembang menjadi pelabuhan penghubung.

Setelah Kerajaan Majapahit ditumpahkan oleh Prabu Girindrawardana dari Keling Kediri di Trowulan pada tahun 1474 M, Maka para Wali dari Kadipaten Demak Bintara mengatur strategi untuk menyerang Majapahit dibawah kekuasaan Raja Keling Kediri tersebut.

Akhirnya Majapahit mundur dan mengakui kekalahannya pada tanggal 10 Dzulhijjah 1481 M, maka Kerajaan Bintara Demak resmi mengesahkan diri sebagai kerajaan Islam atau atau yang dikenal dengan sebutan Kesultanan Demak, dan merupakan Kesulatanan Islam pertama di pesisir utara Pulau Jawa atau dipesisir pantai Utara Pulau Jawa.

Pada tanggal 11 malam 12 Rabiul Awal 1482 M atas kesepakatan para Wali, Raden Fatah dinobatkan sebagai Sultan Pertama Kerajaan Demak dengan bergelar Sultan Fatah Alam Akbar Panembahan Jimbun Abdul Rahman Sayyidin Panatagama Sirullah Khalifatullah Amiril Muknimin Hajjuddin Khamid Khan Abdul Suryo Alam di Bintara Demak.

Sultan-Sultan yang pernah berkuasa dan menduduki pemerintahan sebagai Sultan Demak yaitu:
1. Raden Fatah (1478 – 1513)
2. Pati Unus (1513-1521)
3. Sultan Tranggana (1546-1561)
4. Sultan Prawata (1546-1561)

Sejak berkembangnya Kerajaan Islam Demak, para Wali pun juga ikut berkontribusi dalam politik Islamisasi Jawa dengan melakukan ekspansi ke berbagai wilayah termasuk wilayah yang belum masuk Islam seperti Palembang menyebar hingga ke Samudera.

Kerajaan Demak ini menerapkan system teokrasi yang berarti dalam pemerintahannya selalu berlandaskan ajaran agama Islam. Pada masa pemerintahan Sultan Fatah, adapun keberhasilan yang diraih Demak yakni; memperluas pertahanan kerajaan, pengembangan Islam beserta pengamalannya, dan juga penerapan musyawarah dan kerja sama antar ulama dan penguasa.

Terlihat bahwa Sultan Fatah berperan penting dan tentunya sangat berpengaruh terhadap pengembangan Kerajaan Demak.

Puncaknya Kerajaan Demak ditandai dengan adanya perkembangan luar biasa dilihat dari aspek politik, ekonomi, maupun social-budaya.

Daerah yang menjadi titik pusatnya atau incaran Kesultanan Demak dalam menyebarkan ajaran Islam diantaranya: wilayah barat pulau Jawa, wilayah Timur pulau Jawa, luar Jawa, pada tahun 1527 menguasai Tuban, tahun berikutnya menguasai purwodadi, tahun berikutnya lagi Madiun, Blora, Surabaya, Pasuruan, Lamongan, Wilayah Gunung Penanggungan, Kediri, dan Sengguruh.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

14 + two =