Perkawinan Paling Berkah adalah yang Paling Mudah Maharnya

 Perkawinan Paling Berkah adalah yang Paling Mudah Maharnya

Ilustrasi

Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud, ia berkata, “Mengharaplah akan adanya kecukupan dalam pernikahan.”

Sesungguhnya Rasulullah Saw tidak menyukai orang yang berlebihan dalam hal maskawin.

Secara tegas hal itu ditunjukkan oleh sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah ra ia berkata, “Seorang lelaki datang menemui Nabi Saw dan berkata, “Saya hendak menikah dengan seorang wanita Anshar.”

Beliau bertanya kepadanya, “Apakah kamu sudah memperhatikan calon istrimu itu? Soalnya pada mata kaum Anshar itu ada sesuatu.”

la menjawab, “Saya sudah memperhatikannya.”

Beliau bertanya, “Berapa banyak maskawin yang kamu serahkan untuk menikahinya?”

la menjawab, “Empat uqiyah.”

Beliau bertanya, “Empat uqiyah? Seolah-olah kamu mengukir perak pada permukaan gunung ini. Kami tidak mempunyai sesuatu yang bisa kami berikan kepadamu. Akan tetapi mudah-mudahan kami bisa mengutus rombongan bersamamu yang dapat memberi bantuan kepadamu.”

Rasulullah Saw akhirnya memang mengutus delegasi menemui Bani Abas, dan beliau menyertakan orang tersebut di tengah-tengah mereka.

Syekh Hafiz Ali Syuaisyi’ mengatakan, “menurut saya, sabda Rasulullah Saw yang menyatakan, “Seolah-olah kamu mengukir perak pada permukaan gunung ini” menunjukkan ketidaksukaan beliau terhadap mahalnya maskawin, karena hal itu dapat membebani seseorang terhadap diri sendiri di luar kemampuannya.”

Imam An Nawawi rahimahullah mengatakan, “Sabda Rasulullah Saw tadi merupakan ungkapan ketidaksukaan beliau terhadap mahalnya maskawin dalam kaitannya dengan keadaan sang suami.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1 × four =