Pergaulan Bebas di Kalangan Pelajar, Butuh Syariat Bukan Pelonggaran!

Ilustrasi
Liberalisme yang meloloskan tayangan pornografi hakikatnya adalah muara berkembangnya seks bebas. Atas nama liberalisme, mereka tak merasa berdosa untuk memviralkan berbagai tayangan ‘tak senonoh’ di tengah masyarakat.
Akibatnya, seks bebas menjadi hal yang lumrah di kalangan usia muda. Lihat saja betapa banyak orang yang menghalalakan aktivitas pacaran atas dasar suka sama suka, hingga kemudian menjadi pintu awal bagi perzinahan di kalangan remaja.
Satu sisi kita juga bisa mengatakan bahwa sistem pendidikan untuk generasi saat ini gagal total untuk membentuk generasi takwa di kalangan remaja. Mata pelajaran yang diajarkan tak mampu memberi pengaruh keimanan terhadap mereka.
Apalagi wacana penghapusan mata pelajaran agama Islam semakin digaungkan, justru ini akan semakin memperparah arah hidup generasi penerus bangsa.
Berbagai data tentang problem generasi bangsa hari ini dapat kita lihat dari berbagai sumber, salah satunya dari laporan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Data ini sering sekali kita jumpai sebagai bahan renungan, meskipun data ini sudah lama.
Laporan KPAI dari survei yang dilakukannya tahun 2007 di 12 kota besar di Indonesia tentang perilaku seksual remaja sungguh sangat mengerikan. Hasilnya seperti yang diberitakan SCTV adalah, dari lebih 4.500 remaja yang di survei, 97 persen di antaranya mengaku pernah menonton film porno.
Sebanyak 93,7 persen remaja sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas mengaku pernah berciuman serta happy petting alias bercumbu berat dan oral seks.
Yang lebih menyedihkan lagi, 62,7 persen remaja SMP mengaku sudah tidak perawan lagi. Bahkan, 21,2 persen remaja SMA mengaku pernah melakukan aborsi. Data ini dipublikasikan 12 tahun lalu.
Semua ini tidak terlepas dari penerapan sistem kapitalisme sekularisme yang menjadikan generasi muda mengalami krisis identitas. Fakta yang terjadi saat ini menjadi bukti bahwa hancurnya generasi muda saat ini.
Tahukah kita, bahwa tegak dan kokohnya suatu bangsa sangat tergantung pada generasi mudanya. Hancurnya generasi muda menjadi awal runtuh dan hancurnya sebuah negara.