Perbaiki Shalatmu untuk Perbaiki Hidupmu
Ilustrasi: Sujud
Mengapa orang yang shalatnya “berantakan” juga akan “berantakan” hidupnya? Karena, shalat adalah tanda ketundukan dan keberserahan seseorang kepada Allah Ta’ala. Manakala seseorang sudah menyia-nyiakan shalatnya, menunda apalagi meninggalkannya, maka berarti ia tidak menjadikan Allah sebagai Tuhannya, sebagai Rajanya yang paling berhak mendapatkan kesiap-siagaannya. Yang paling berhak mendapatkan kepatuhan dan pelayanan darinya. Maka, pada siapa sebenarnya orang ini tunduk?
Tidak lain, ia tunduk pada syahwatnya, pada kepentingan dunianya, dan pada ketakutannya kepada selain Allah Ta’ala. Seberapa hebat dan seberapa tinggi pendidikan seseorang, pastilah ia akan “bodoh” dan berantakan hidupnya manakala ia sudah mengikuti syahwatnya.
Mari kita lihat sendiri kehidupan yang kita jalani. Bandingkan, mana yang lebih mudah dan lebih besar manfaatnya manakala kita menjalani hidup yang mengutamakan shalat dengan hidup yang mengutamakan kekhawatiran kita akan rezeki. Padahal kita tahu pasti bahwa Pemilik dan Pemberi rezeki itu tak lain adalah Allahb Azza wa Jalla.
Orang yang shalat subuhnya tepat waktu; mendirikan shalat sunah sebelumnya, berjamaah di masjid, dan berdoa dengan fokus setelahnya; bagaikan orang yang membuka curahan rezekinya dengan keran yang lancar dan besar.
Muhasabah Shalat
Berbeda dengan orang shalat subuhnya terlambat, tidak shalat sunnah, shalat sendiri di rumah, dan malas berdoa setelahnya, maka dia akan seperti ayam yang mematuk rezekinya hari itu. Kita pasti tahu bagaimana ayam mematuk-matuk tanah untuk mencari makanan. Ayam harus berjalan berputar-putar terlebih dahulu dan mematuk satu persatu bulir-bulir makanan yang dia temukan. Atau, meskipun ayam tersebut dipelihara atau diternak, tetap ia makan dengan mematuk satu persatu. Betapa beratnya hidup yang seperti ini.
Alangkah baiknya, jika shalat sudah menjadi patokan dalam hidup kita. Waktu shalat menjadi patokan schedule dan rencana kerja kita. InsyaAllah, kehidupan kita akan menjadi lebih mudah, berkah, dan tertata rapi.
Allah Azza wa Jalla berfirman dalam surat Thaha ayat 14:
إِنَّنِىٓ أَنَا ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنَا۠ فَٱعْبُدْنِى وَأَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ لِذِكْرِىٓ
“Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.”
