Penyakit Kulit Menyebar di Kalangan Tentara Israel Akibat Kutu Busuk

 Penyakit Kulit Menyebar di Kalangan Tentara Israel Akibat Kutu Busuk

Ilustrasi: Tentara Zionis Israel [GettyImages/newarab.com]

Gaza (Mediaislam.id) – Surat kabar berbahasa Ibrani Yedioth Ahronoth melaporkan pada Jumat (13/9) bahwa penyakit kulit serius dan ruam merebak di kalangan tentara pendudukan Israel yang ditempatkan di Jalur Gaza bagian tengah dan selatan. Penyakit ini disebut sebagai akibat infestasi kutu busuk di lokasi-lokasi militer sementara.

Laporan itu menyebut sejumlah tentara reguler dan cadangan yang ditempatkan di benteng-benteng militer dalam bangunan rusak di Gaza telah berulang kali mengeluhkan gatal-gatal dan ruam yang memburuk di malam hari.

Masalah kesehatan ini tidak hanya terjadi di Gaza tengah dan selatan. Pasukan Israel yang ditempatkan di kawasan Zeitoun dan Jabalia di Gaza utara juga melaporkan keluhan serupa. Seorang perwira cadangan yang identitasnya dirahasiakan mengatakan para prajurit “telah menderita dalam diam selama berminggu-minggu,” dan menambahkan bahwa tidur di lantai area yang terinfestasi kutu busuk memperburuk penyebaran serangga tersebut.

Ia mengonfirmasi bahwa serangga ini menular melalui seragam dan kantong tidur, sementara kondisi di lapangan sangat buruk karena minimnya toilet dan fasilitas kebersihan.

Surat kabar itu juga mengutip kesaksian seorang ayah tentara yang mengatakan putranya berusaha menyembunyikan bekas gigitan di tubuhnya sebelum ia mengetahuinya saat waktu istirahat. Sang ayah menuturkan bahwa putranya dan rekan-rekannya hidup dalam kondisi “kotor dan tidak manusiawi”, dengan tumpukan sampah di sekitar tempat tidur serta keberadaan kucing dan anjing liar yang meningkatkan risiko kesehatan.

Ia menambahkan bahwa para tentara awalnya diberi tahu bahwa mereka hanya akan tinggal di lokasi-lokasi tersebut untuk beberapa minggu, namun kenyataannya mereka telah menetap secara permanen, yang semakin memperburuk penderitaan dan kesehatan mereka.

Yedioth Ahronoth mencatat bahwa kondisi ini mencerminkan realitas umum di Gaza. Blokade ketat Israel telah menyebabkan kelangkaan air bersih dan fasilitas sanitasi, memaksa ratusan ribu warga Palestina mengungsi. Rumah-rumah yang hancur dan area terlantar berubah menjadi sarang serangga, tikus, dan hewan liar – termasuk lokasi yang kini digunakan tentara Israel sebagai markas militer.

Sejak 7 Oktober 2023, dengan dukungan Amerika Serikat, pasukan pendudukan Israel telah melakukan agresi yang menewaskan 64.718 warga Palestina, melukai 163.859 orang, dan memaksa ratusan ribu lainnya mengungsi. Selain itu, 411 warga Palestina, termasuk 142 anak, telah meninggal akibat kelaparan — sebuah situasi yang dikecam dunia internasional sebagai pelanggaran berat terhadap hukum humaniter internasional.

sumber: infopalestina

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

eight − 7 =