Pentingnya Kekuasaan untuk Perubahan

 Pentingnya Kekuasaan untuk Perubahan

Bogor (Mediaislam.id) – Pertarungan hak (kebenaran) dan batil (keburukan) akan selalu ada hingga akhir zaman.

Dari pertarungan itu, ada dua golongan yang berhadapan. Golongan beriman yang berjuang di jalan Allah dan ada golongan inkar yang mereka berjuang di jalan thagut.

“Pertanyaannya kita mau ada dimana? jadi orang beriman atau orang yang mengikuti setan?” kata Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto dalam Kajian Bulanan di Masjid Al Mukhtariyah, Ciawi, Kabupaten Bogor, Sabtu (3/9/2022).

“Kalau mau jadi orang beriman harus punya pemahaman dan kebulatan tekad, hatinya tenang dan punya kekuatan untuk melakukan amar makruf nahi munkar (mengajak kebaikan dan mencegah kemunkaran),” tambah Atang.

Menurutnya, masih banyak masyarakat yang perlu diselamatkan agar kembali ke jalan Allah.

Dan untuk menyelamatkan umat, kata Atang, perlu kekuasaan sehingga perbaikan bisa lebih mudah dilakukan.

“Jadi kepemimpinan efeknya sangat besar, seorang pengambil kebijakan punya pengaruh sangat besar dalam membuat perubahan,” jelas Atang.

Ketua PKS Kota Bogor itu menambahkan, semua sumber daya kekuasaan sangat besar pengaruhnya untuk bisa membawa perubahan, apakah membawa umat semakin mencintai Allah dan Rasul-Nya atau sebaliknya.

Atang mencontohkan, pengalamannya bersama anggota DPRD di Kota Bogor dalam membuat peraturan daerah (perda).

“Kami di DPRD punya kewenangan menyusun perda, kalau perda itu disusun untuk kemudian menghilangkan nilai-nilai ajaran Allah itu sangat bisa, misalkan alkohol atau prostitusi dilegalkan, itu bisa. Tapi dengan perda juga kita bisa melarang kedua hal tersebut,” jelasnya.

Contoh lainnya yaitu ketika Gubernur Anies Baswedan menutup tempat kemaksiatan. “Dulu ada Mensos yang menghentikan SDSB, bayangkan kalau itu tidak dihentikan sampai hari ini, masyarakat diajarkan untuk berjudi, nauzubillah,” kata Atang.

“Jadi kepemimpinan punya pengaruh yang paling kuat untuk membawa umat ini baik atau tidak,” tambahnya.

Oleh karena itu, kata Atang, siapapun kita harus berada dalam posisi kebenaran dan memanfaatkan berbagai posisi untuk menolong agama Allah.

“Kita jangan ragu-ragu untuk menolong agama Allah, jadilah rombongan yang hak sekaligus berani memerangi kebatilan,” tandasnya. *

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

2 − 1 =