Pengusiran Yahudi Bani Qainuqa dari Madinah

 Pengusiran Yahudi Bani Qainuqa dari Madinah

Ilustrasi

PENGUSIRAN Bani Qunaiqa adalah peristiwa pertama pengusiran terhadap entitas Yahudi di Madinah. Ini sebagai balasan pengkhianatan yang mereka lakukan atas perjanjian yang telah disepakati.

Usai kaum Muslimin mendapatkan kemenangan dalam Perang Badar, sikap Yahudi Bani Qunaiqa di Madinah makin menjadi-jadi. Mereka makin lancang, mengolok-olok, mengejek dan mengganggu Muslim yang datang ke pasar mereka. Bahkan mengganggu wanita Muslimah. Padahal keberadaan Yahudi Bani Qunaiqa ini dilindungi atas dasar perjanjian dalam Piagam Madinah.

Atas tindakan ini, seperti diceritakan Ibnu Ishaq, lantas Rasulullah Saw mengumpulkan mereka di Pasar Qainuqa. Beliau bersabda, “Wahai kaum Yahudi takutlah kepada murka Allah yang telah ditimpakan kepada kaum Quraisy. Masuklah kalian ke dalam Islam karena sesungguhnya kalian telah mengetahui bahwa aku adalah nabi yang diutus (Allah) sebagaimana kalian dapati di kitab kalian dan janji Allah kepada kalian!’.

Jawab mereka, “Wahai Muhammad apakah kamu mengira kami ini seperti kamu? Janganlah kamu membanggakan kemenangan terhadap suatu kaum yang tidak mengerti suatu peperangan. Demi Allah seandanya kami yang kamu hadapi seperti di dalam suatu peperangan niscaya kamu akan mengetahui siapa sebenarnya kami ini.” Atas peristiwa ini, Allah SWT menurunkan Surat Ali Imran auat 12-13.

Ibnu Hisyam meriwayatkan dari Abu Uwanah bahwa seorang wanita Arab membawa perhiasannya ke tempat pedagang Yahudi Bani Qainuqa. Ia mendatangi tukang sepuh untuk menyepuhkan perhiasannya kemudian duduk menunggu tukang sepuh Yahudi menyelesaikan pekerjaannya. Kemudian datanglah orang-orang Yahudi berkerumun dan menyuruh kepada wanita Arab itu untuk membuka penutup wajah mukanya tapi ia menolak. Tanpa sepengetahuan wanita Arab itu, si tukang sepuh menyangkutkan ujung pakaiannya yang menutup seluruh tubuhnya pada bagian tubuhnya. Ketika wanita itu berdiri terbukalah aurat bagian belakangnya. Orang orang Yahudi yang melihatnya tertawa terbahak-bahak. Wanita itu menjerit minta tolong.

Mendengar teriakan itu, seorang leaki-laki Muslim yang berada di tempat perniagaan itu langsung menyerang tukang sepuh Yahudi dan membunuhnya. Orang-orang Yahudi yang berada di tempat itu mengeroyoknya hingga laki-laki itu mati terbunuh. Tindakan orang orang Yahudi yang membunuh orang Muslimin menyebabkan kemarahan kaum Muslimin sehingga terjadilah peperangan antara kaum Muslimin dengan orang-orang Yahudi Bani Qainuqa. Dengan demikianlah kaum Yahudi yang melanggar perjanjian yang diadakan di antara mereka dengan Nabi Saw. Insiden ini menurut riwayat ath-Thabrahi dan al-Waqidi terjadi pada Syawal tahun kedua Hijriah.

Rasulullah Saw kemudian mengepung mereka selama beberapa hari hingga mereka menyerah dan menerima hukumannya yang akan diputuskan oleh Rasullulah Saw. Beliau memerintahkan untuk menghabisi mereka dan pasukan Muslimin siap melaksanakannya.

Tiba-tiba datanglah sang munafik Abdullah bin Ubay bin Salul. Dia mendesak supaya Rasulullah memaafkan kaum Yahudi itu. “Hai Muhammad, perlakukan sahabatku dengan baik,” katanya.

Rasulullah mendiamkan permintaan ini. Abdullah bin Ubay mengulangi perkataanya tapi beliau malah berpaling muka. Kemudian Abdullah bin Ubay memasukkan tangannya ke dalam baju besi Rasullulah Saw. Wajah beliau tampak berubah kemudian menjawab, “Tnggalkan aku!” Beliau tampak marah hingga raut mukanya tampak merah padam. Beliau mengulangi perkataannya sambil memperlihatkan kemarahannya, “Celaka engkau, tinggalkan aku.” Abdullah bin Ubay menyahut, “Tidak demi Allah. Aku tidak akan melepaskan Anda sebelum Anda memperlakukan para sahabatku dengan baik. Empat ratus orang tanpa perisai dan tiga ratus orang bersenjata lengkap yang telah membelaku terhadap musuhku itu apakah hendak Anda habisi dalam waktu sehari? Demi Allah aku mengkhawatirkan terjadinya bencana itu.” Akhirnya Rasullulah Saw memperhatikan perkataan sang munafik itu dan berkata, “Mereka aku serahkan pada kamu dengan syarat harus keluar dari kota Madinah dan tidak boleh dekat dengan kota ini.”

Orang orang Yahudi Bani Qainuqa itu kemudian pergi meninggalkan kota Madinah menuju pedusunan yang bernama Adzra’at di daerah Syam. Belum berapa lama mereka tinggal di sana sebagian mereka mati ditimpa bencana.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *