Pengaruh Islam terhadap Bangsa Arab

 Pengaruh Islam terhadap Bangsa Arab

Ilustrasi

ALLAH SWT telah mengutus Nabi Muhammad Saw kepada seluruh manusia. Allah SWT berfirman:

Katakanlah, hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua… (QS. Al A’raaf[7]: 158).

Allah telah memilih Beliau dari kalangan bangsa Arab. Beliau memulai dakwahnya di negeri Arab. Allah SWT berfirman:

Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah (As-Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata. (QS. Al Jumu’ah [62]: 2).

Dan Allah telah menurunkan Al-Qur’an kepada beliau dengan bahasa Arab. Allah SWT berfirman:

Sesungguhnya Kami menjadikan Al-Qur’an dalam bahasa Arab supaya kamu memahami(nya) (QS. Az Zukhruf[43]: 3).

Al-Qur’an adalah mukjizat bagi beliau Saw. Kemukjizatan Al-Qur’an berupa pengungkapan isinya dengan bahasa Arab baik secara lafazh maupun gaya bahasanya. Sehingga bahasa Arab menjadi sebuah elemen penting bagi Al-Qur’an yang tidak boleh dipisahkan. Dapat dikatakan bahwa Al-Qur’an tidak akan eksis kecuali bersama dengan bahasa Arab.

Kita sendiri melakukan peribadatan dengan menggunakan bahasa Arab. Shalat, misalnya, tidak akan sah kecuali dengan bahasa Arab. Seandainya Al-Qur’an diterjemahkan (diganti) ke dalam bahasa lain maka ia tidak lagi dianggap Al-Qur’an. Shalatpun tidak sah apabila menggunakan bahasa terjemahan. Disamping itu, bahasa Arab merupakan bahasa resmi Daulah Islam. Imam Syafi’i pernah mengatakan:

“Sesungguhnya Allah telah mewajibkan sepada seluruh umat manusia untuk mempelajari bahasa Arab, agar mereka bisa memahami Al-Qur’an dan beramal sesuai dengan Al-Qur’an.”

Proses ijtihad juga tidak dapat dilakukan kecuali dengan bahasa Arab. Sebab, nash-nash (teks) syara’ yang diambil dari Al-Qur’an atau al-Hadits, lafazh dan gaya bahasanya menggunakan bahasa Arab. Selain itu, makna-makna yang dikandung oleh nash-nash; dan makna-makna yang ditunjukkan oleh nash, baik makna majazi, haqiqi, maupun manthuq dan mafhum, tidak mungkin bisa dipahami kecuali dengan bahasa Arab.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

one × 1 =