Pengantar Kitab Takhrij Hadits Durrah Al-Nasihin

 Pengantar Kitab Takhrij Hadits Durrah Al-Nasihin

Dr. Hj Faizah Ali Syibromalisi, MA.

Alasan Pemilihan Kitab Durrah Al- Naşiḥin sebagai Objek Kajian

Kitab Durrah al-Nasihin dapat dikategorikan sebagai salah satu kitab tasawuf yang banyak berisi nasihat-nasihat spiritual. Di kalangan ahli hadis, sudah dipahami bahwa kitab-kitab tasawuf sering mengandung hadis-hadis sahih dan hasan, serta da’if, amat da’if, atau bahkan palsu.

Dengan tersebarnya Kitab Durrah al-Naşihin di kalangan masyarakat luas, maka berarti telah tersebar luas pula isi dan kandungan hadis-hadisnya. Karena itu, penting sekali mengkaji kualitas dan status hadis-hadisnya agar dapat dibedakan antara hadis-hadis yang boleh digunakan sebagai hujjah dan dalil, dengan hadis-hadis yang tidak boleh digunakan sebagai hujjah dan dalil.

Maka kitab Durrah al-Nasihin ini dikaji dan dijadikan bahan dan objek penelitian disertasi oleh al-magfurlah KH Ahmad luthfi Fathullah, MA., untuk memperoleh gelar Doktor di Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM) Bangi, Malaysia, di Fakultas Pengkajian Islam bidang studi ilmu hadis.

Tujuan meneliti kitab hadis Durrah al-Nasihin, adalah pertama, untuk mengetahui status hukum hadis-hadis yang terdapat di dalam kitab Durrah Al-Naşihin. Kedua, menjelaskan hadis-hadis yang dapat digunakan sebagai hujjah dan yang tidak boleh dijadikan sebagai hujjah agar umat Islam Indonesia terhindar dari mengamalkan atau berdalil dengan hadis-hadis yang tidak layak dijadikan sebagai hujjah dan sandaran. Ketiga, berkhidmat untuk menjaga dan memelihara keshahihan hadis dan sunnah Rasul Saw.

Dalam mengkaji kitab Durrah al-Nasihin yang terdiri dari 75 bab, penulis hanya memfokuskan penelitiannya terhadap hadis-hadis marfu’, yang jumlahnya lebih dari 800 hadis.

Sementara hadis-hadis yang mawquf dan maqtu tidak termasuk yang dikaji dalam buku ini.

Pembatasan kajian ini perlu dilakukan, karena nilai hadis yang marfu’ sangat berbeda dengan nilai hadis yang mawquf dan maqtu. Hadis-hadis yang mawquf dan maqtu’ dikategorikan sebagai perkataan manusia biasa. Sedangkan hadis yang marfu’ merupakan sabda baginda Nabi Muhammad Saw. Sehinggga ada hadis-hadis yang mengancam mereka yang sengaja memalsukan hadis marfu’.

Metode Pengumpulan Data

Semua hadis yang terkait dengan hadis yang ada dalam kitab Durrah Al-Naşihin. dikumpulkan oleh penulis, dengan menggunakan metode penelitian kepustakaan atau library research dan dengan perdekatan analitis dan kritik.

Penulis telah merujuk pada hampir semua kitab hadis yang telah dicetak dan kitab-kitab yang berkaitan dengannya, serta beberapa kitab yang masih dalam bentuk manuskrip.

Penulis memfokuskan penelitian hanya pada hadis-hadis marfu, yang jumlahnya lebih dari 800 hadis, dari 75 bab yang ada dalam kitab Durrah Al-Nasihin. Penulis juga telah melakukan penelusuran literatur di beberapa perpustakaan, termasuk di Turki dan Siria, serta menggunakan program hadis berbasis komputer.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

4 × two =