Pemimpin Sederhana
Ilustrasi: replika kamar Nabi Muhammad Saw.
Berkaitan dengan sifat tawadhu’ dan kesahajaan Rasulullah Saw ini, Syekh Said Hawwa dalam bukunya, Ar Rasul Saw, mengutip seorang pujangga Perancis Wiliam Moir, yang mengatakan:
“Sahaja dan mudah adalah gambaran seluruh hidupnya. Perasaan dan adab adalah sifat yang paling menonjol dalam pergaulan beliau dengan pengikutnya yang paling rendah sekalipun. Tawadhu, penyayang, sabar, mementingkan orang lain, dan dermawan adalah sifat yang selalu menyertai pribadinya dan menarik simpati orang di sekitarnya.
Tak pernah diketahui dari ia bahwa ia menolah undangan orang kecil dan tidak pernah menolak hadiah walaupun sekecil apapun. Tidak pernah merasa paling mulia dan tinggi dalam majelisnya.
Tidak seorang pun di sampingnya yang merasa bahwa ia tidak memperhatikannya secara khusus, meskipun orang itu adalah gembel. Jika ia bertemu dengan orang yang berbahagia karena suatu keberhasilan maka ia menggenggam tangannya dan ikut merasakan kegembiraannya.
Jika bersama orang yang tertimpa musibah dan dirundung kesedihan, beliau pun ikut larut merasakan kesedihan mereka. Beliau sangat perasa dan pandai menghibur.
Dalam masa paceklik, beliau membagi makanannya pada masyarakat. Beliau selalu sibuk berpikir tentang bagaimana menciptakan ketentraman dan kemakmuran orang di sekitarnya.”
Itulah gambaran seorang kepala negara yang sederhana, tawadhu’ dan bersahaja. Rasulullah Saw adalah teladan bagi para penguasa dan pejabat sepanjang massa. []
Shodiq Ramadhan
