OKI Gelar Halal Expo ke-9, Indonesia Dukung Perdagangan Halal Global

 OKI Gelar Halal Expo ke-9, Indonesia Dukung Perdagangan Halal Global

Selain itu, Menko juga mengajak negara OKI untuk saling berkolaborasi memajukan industri halal.

“Driving force industri halal dunia adalah pertumbuhan demografi dan pendapatan per kapita di kalangan Muslim yang meningkat. Namun demikian, situasi krisis energi dan krisis pangan yang terjadi saat ini, telah mengganggu rantai pasok global, termasuk industri halal,” demikian tutur Duta Besar RI untuk Turki Lalu Muhamad Iqbal.

“Dalam situasi ini, Indonesia sebagai produsen bahan baku dapat menjadi penopang ekosistem perdagangan halal dunia yang berkelanjutan,” imbuh dia.

Setelah pembukaan, Menteri Keuangan Turki dan para tamu VIP secara resmi membuka kegiatan Halal Expo dan berkeliling ke area pameran.

Paviliun Indonesia hadir melalui 38 peserta pameran yang tergabung dalam 12 stand besar dari Kementerian/Lembaga dan Dinas Perdagangan Provinsi/daerah.

Di dalam pavilion seluas 323 m2, diperkenalkan produk halal Indonesia antara lain tekstil, makanan halal, kosmetik halal dan obat-obatan halal dunia.

Selain berbagai produk halal, paviliun Indonesia juga menampilkan LPPM MUI selaku Lembaga dalam sertifikasi halal di Indonesia serta BP Tanjung Pinang sebagai kawasan industri yang mendukung industri halal.

Sementara itu, Koordinator Fungsi Ekonomi KBRI Ankara Rahmawati Alih menyampaikan bahwa tahun ini merupakan kali kedua KBRI Ankara mengkoordinir keikutsertaan dalam Halal Expo dan antusiasme dari pelaku usaha dan daerah terlihat meningkat.

“Alhamdulillah, berkat kondisi pandemi yang sudah mulai membaik dan optimisme terhadap perkembangan industri halal global, Paviliun Indonesia dapat menampilkan lebih banyak eksibitor dengan produk yang lebih berkualitas dan beragam,” ujar Rahmawati.

Pameran tahunan OIC Halal Expo diselenggarakan oleh Islamic Centre for Development of Trade (ICDT) dan the Standards and Metrology Institute for Islamic Countries (SMIIC), badan di bawah OIC.

Pada tahun ini, pameran diikuti oleh sekitar 500 professional buyers dari 96 negara dunia terutama negara-negara Timur Tengah, Eropa Barat, Eropa Tengah dan kawasan Balkan.

Pameran diperkirakan akan mengakomodir sekitar 5.280 pertemuan business to business dan menarik perhatian lebih dari 50.000 pengunjung.

Digelar bersama kegiatan Halal Expo, KTT World Halal ke-8 menghadirkan 48 pembicara dari 16 negara dalam 11 sesi selama 3 hari hingga 26 November 2022.

Konferensi menghadirkan para pembicara dari kalangan pemerintah, regulator halal, akademisi dan industri dari berbagai belahan dunia.

Forum itu mengangkat isu standarisasi infrastruktur kualitas halal, peluang ekonomi baru dalam industri halal, pembiayaan halal, rantai pasok halal, makanan halal, obat-obatan halal, teknologi quality assurance halal, industri pengemasan halal, dan keberlanjutan industri pariwisata halal.

sumber: anadolu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

11 + 7 =