Nikmat Dunia Tak Seberapa
Ilustrasi
Namun begitu, Umar ra. tetap sangat khawatir jika kelak tidak dimasukkan ke dalam surga-Nya hingga beliau berkata, “Andai kelak Malaikat dari langit (surga) memanggil, ‘Hai manusia, sungguh kalian akan masuk surga semuanya, kecuali satu orang,’ maka sungguh aku benar-benar takut bahwa akulah orangnya (yang dikecualikan masuk surga).” (Al -Hafizh Abi Nu’aim Al-Asbahani, Hilyah al-Awliyaa’ wa Tabaqaat al-Asfiyaa’, 1/53).
Lalu bagaimana dengan kita yang tidak dijamin masuk surga? Adakah kekhawatiran kita melebihi kekhawatiran Umar bin al-Khaththab ra?
Alhasil, janganlah kita menjadikan dunia (harta, wanita, jabatan, kedudukan kekuasaan, dll) sebagai tujuan hidup kita yang sebenarnya. Namun, jadikan semua itu hanya sebagai sarana untuk meraih surga-Nya yang abadi di akhirat nanti.
Wa maa tawfiiqii illaa bilLaah ‘alayhi tawakkaltu wa ilayhi uniib. []
Al-Faqir Arief B. Iskandar, Khadim Ma’had Wakaf Darun Nahdhah al-Islamiyah Bogor.
