Ngaji.ai, Bangun Gen-Ji dengan Teknologi

 Ngaji.ai, Bangun Gen-Ji dengan Teknologi

Aplikasi ngaji.ai

Jakarta (MediaIslam.id) – Merujuk informasi yang disampaikan Menteri Agama RI yang mengacu pada hasil survei Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta diketahui pada 2024, 72,25% Muslim Indonesia masih buta huruf Al-Qur’an.

Menyikapi hal ini, perusahaan teknologi Vokal.ai melalui aplikasinya, ngaji.ai, berinisiatif merangkul dua generasi, yaitu Gen-Z dan Gen-Alpha, untuk membentuk Generasi Bisa Ngaji (Gen-Ji). Melalui inovasi teknologi, aplikasi tersebut berkomitmen membantu baik orang tua maupun anak-anak agar lebih mudah, nyaman, dan termotivasi dalam belajar mengaji.

Salah satu teknologi utama dalam aplikasi ini adalah Automatic Speech Recognition (ASR), yang memungkinkan pengguna mendapatkan umpan balik real-time terkait tajwid dan makharijul huruf mereka. Dengan fitur ini, proses belajar menjadi lebih efektif dan interaktif, memungkinkan pengguna untuk belajar secara mandiri dengan bimbingan teknologi kecerdasan buatan (AI).

Martijn Enter, CEO Vokal.ai, menjelaskan, fitur terbaru ngaji.ai juga menerapkan elemen gamifikasi, seperti sistem poin, papan peringkat, dan kuis interaktif, untuk menjaga motivasi pengguna.

“Salah satu tantangan terbesar dalam belajar mengaji adalah menjaga konsistensi. Dengan pendekatan yang lebih menyenangkan, kami berharap pengguna bisa lebih termotivasi untuk mencapai target Ramadan mereka,” jelas Martijn dalam keterangannya, Rabu (27/02/2025).

Kehadiran fitur-fitur inovatif terbaru ngaji.ai juga disambut hangat oleh salah satu pengguna aktifnya, Lita Iqtianty, seorang penulis dan influencer. Lita Iqtianty berbagi pengalamannya menggunakan ngaji.ai untuk dirinya dan anaknya.

“Sebagai orang tua, saya ingin anak saya belajar mengaji dengan baik sejak dini, tetapi sering kali sulit menemukan waktu untuk mendampingi setiap saat. Di tengah kesibukan, ngaji.ai menjadi solusi yang membantu saya sebagai orang tua tunggal. Anak saya bisa belajar mengaji secara mandiri, sementara saya juga dapat memperdalam bacaan saya sendiri. Tahun ini, saya dan anak saya bisa-sama-sama berikhtiar untuk khatam al-Qur’an di Ramadan kali ini,” jelas Lita.

Ngaji.ai telah digunakan di berbagai institusi pendidikan di Indonesia, termasuk sekolah-sekolah di Kabupaten Barito Kuala dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah, serta perguruan tinggi seperti Universitas Lambung Mangkurat dan Politeknik Banjarmasin. Keberadaan aplikasi ini membantu institusi dalam menyediakan sarana pembelajaran Al-Qur’an secara digital yang dapat diakses oleh berbagai kalangan.

Vanya Sunanto menegaskan, ngaji.ai hadir sebagai solusi belajar mengaji yang inklusif.

“Kami ingin memastikan bahwa siapa pun, di mana pun, dapat belajar mengaji dengan mudah. Dengan fitur yang telah kami kembangkan, kami berharap bisa membantu lebih banyak orang mencapai resolusi Ramadan mereka dalam meningkatkan ibadah,” ujarnya.

Dengan hadirnya inovasi ini, ngaji.ai semakin menegaskan perannya dalam mendukung umat Islam untuk memperbaiki kualitas ibadah mereka. Fitur-fitur yang tersedia dapat diakses secara gratis maupun dalam versi premium untuk pengalaman yang lebih lengkap.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

14 − six =