Menjaga Ketakwaan

Ilustrasi
SOBAT MUSLIMAH yang dirahmati Allah SWT, saat ini sangat terasa bagaimana beratnya hidup di tengah-tengah kondisi dan situasi dalam sistem kapitalisme yang semakin hari semakin terasa sulit untuk kita bertakwa.
Tanpa kita sadari, kenyataannya sekarang terjadi dari segi pendidikan, ekonomi, pajak, hukum, semua berasa seakan-akan sudah ada yang mengendalikan, yang hanya mementingkan sebagian individu yang berkuasa dan bermateri. Dampaknya masyarakat saat ini dalam kondisi memprihatinkan dengan mengagungkan segala yang berbentuk materi hampir di setiap sudut kehidupan.
Karena tuntutan hidup yang semakin berat dan mendesak menjadikan seseorang mengutamakan waktu tenaga dan pikiranya hanya untuk mencari materi dan melupakan tugas utama sebagai hamba yang sejatinya diciptakan hanya untuk beribadah kepada Allah SWT.
Di sisi lain, hamba-hamba yang sentiasa taat kepada Allah SWT tak lepas dari jeratan sang penguasa dengan segala kebijakan yang membuat rakyat biasa tak berdaya, dan terjerumus dalam jurang dosa. Karena kebijakan yang diambil penguasa tidak lagi melihat halal haram, tapi selalu berbenturan dengan hukum syariat yang sudah Allah tetapkan dalam Al-Qur’an.
Contoh nyata yang dapat kita ambil adalah kewajiban setiap masyarakat untuk mengikuti program BPJS yang secara akad sudah batil dan membuat rakyat menderita karena iuran dan aturan yang harus dijalankan sangat memberatkan dan tidak sesuai dengan pelayanan kepada masyarakat.
Tak kalah mirisnya, dengan menjadikan rusaknya generasi penerus masa depan yang semakin tidak terkendali karena bebasnya penggunaan gadget pada anak usia produktif yang seharusnya hanya fokus untuk belajar. Hal tersebut terjadi karena bebasnya penjualan gadget yang hanya mengutamakan keuntungan bagi sebagian individu. Dan itu semua membuat tugas seorang ibu sebagai madrasatul ulla sangat berat dalam mendidik anak. Sangat disayangkan karena ini tidak bisa diatasi jika bukan negara yang mengambil peran.
Tidak dapat dibayangkan bagaimana generasi masa depan kita akan seperti apa jika terus menerus masih tidak ada perbaikan. Saat ini saja sudah berapa anak yang rusak, karena gadget membuat mereka durhaka terhadap orang tua, gaya hidup yang tidak sesuai dengan keadaan, rusaknya moral karena pornografi, dan tidak dapat berkembang secara akademik. Makanya sudah menjadi hal yang wajar bagi anak-anak sekarang ketergantungan pada game dan melupakan apa yang seharusnya menjadi kewajiban mereka untuk menuntut ilmu.
Dengan banyaknya faktor tersebut membuat kita sebagai Muslimah harus lebih mengencangkan ikat pinggang dan ekstra waspada dengan segala sesuatu yang dihadapi di era sekularisme seperti sekarang. Bagaimana tidak, di negeri yang mayoritas Muslim namun masih diragukan kehalalan setiap produk makanan karena lebel halal berada di tangan yang tidak paham dengan definisi halal itu sendiri. Halal bukan lagi sesuai syariat Islam, tapi sesuai aturan manusia. Padahal sangatlah penting bagi seorang Muslim untuk tahu kepastian halal pada setiap apa yang kita makan, karena yang sudah masuk ke dalam tubuh seorang Muslim berpengaruh pada setiap ibadah yang dilakulan untuk bisa mendapatkan ridha Allah SWT.
Memang sangat berat mempertahankan ketakwaan di akhir zaman seperti sekarang. Maka langkah ke depan kita sebagai seorang Muslimah amat penting untuk bisa lebih paham terhadap ilmu agama supaya kita tau harus bertindak seperti apa saat mengalami permasalahan hidup yang kita hadapi sekarang.
Tidak cukup dengan hanya berbekal ilmu saja, seorang Muslim juga harus sadar dengan jalan apa yang kita tempuh kaerna setiap tindakan, pemikiran bahkan perasaan kita akan dimintai pertanggungjawaban kelak di akherat. Maka tindakan selanjutnya adalah mencari lingkungan serta teman untuk selalu bersama dalam menjalankan ketaatan kepada Allah SWT. Karena saat kita dalam kondisi futur akan ada yang mengingatkan untuk kembali ke jalan yang Allah ridhai.