Mengoreksi Penguasa

 Mengoreksi Penguasa

Ilustrasi

Umar rela kebengkokannya diluruskan dan kesalahannya dibenarkan dengan pedang. Sementara para penguasa dan pembantu-pembantunya saat ini tidak mau diluruskan walaupun hanya dengan perkataan. Para ulama yang dengan tulus mengoreksi penguasa justru ditempeli stigma-stigma negatif.

Sahabat lain berkata kepadanya, “Bertakwalah kepada Allah wahai Umar.” Salah seorang yang hadir menjawab, “Apakah kamu mengatakan itu kepada Amirul Mukminin?” Tetapi Umar mencela perkataan itu agar menjadi pelajaran bagi setiap penguasa yang baik, “Tidak baik bagi kalian jika kalian tidak mengatakannya dan tidak baik bagi kami jika kami tidak mendengarnya.”

Dalam peristiwa yang lain, kaum Muslimin mendapatkan ghanimah berupa kain dari Yaman. Lalu Amirul Mukminin Umar ra membagi ghanimah itu dengan adil. Beliau ditimpa kedinginan, begitu juga anaknya, Abdullah, dan kebanyakan orang-orang Islam lainnya. Ketika Umar membutuhkan baju karena postur tubuhnya tjnggi, maka Abdullah memberikan kainnya agar cukup untuk dijadikan baju.

Ketika beliau berkhotbah di antara manusia, dengan memakai baju itu, maka beliau setelah memuji Allah dan membaca shalawat atas Rasulullah, Ialu berkata, “Wahai manusia, dengarlah dan taatilah.” Salman Al-Farisi, seorang sahabat yang mulia, berdiri seraya berkata kepadanya, “Kami tidak akan mendengar dan menaatimu.” Umar berkata, “Mengapa?” Salman menjawab, “Dari mana kamu mendapat pakaian itu sedangkan kamu hanya mendapat satu kain, padahal kamu bertubuh jangkung?” Beliau menjawab, “Jangan tergesa-gesa, lalu beliau memanggil, “Wahai Abdullah (namun tidak seorang pun menjawab) lalu berkata Iagi, “Wahai Abdullah bin Umar.” Abdullah menjawab, “Saya wahai Amirul Mukminin.” Beliau berkata, “Bersumpahlah demi Allah, apakah kain yang aku pakai ini kainmu?” Dia menjawab, “Demi Allah, iya.” Salman berkata, “Sekarang perintahlah kami, maka kami akan mendengar dan taat.”

lnilah beberapa peristiwa yang menggambarkan tentang perjalanan para ulama pada masa keemasan Islam, yang menggambarkan dengan benar tentang peran para ulama dalam mengoreksi (mengritik) para penguasa. Karena aktivitas yang mulia inilah generasi umat Islam saat itu disebut generasi terbaik. [SR]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

5 × 3 =