Mengenal Kitab Al-Qanun Fi At-Tibb Karya Ibnu Sina

Ilustrasi: Ibnu Sina
Buku kelima menyajikan tentang obat-obatan majemuk atau dikenal sebagai “The Formulary and Aqrabadhin”.
Dalam sebuah versi terjemahan bagian pertama ke dalam bahasa Inggris tahun 1966, di samping bagian satu terdapat lampiran, antara lain:
Lampiran pertama merupakan ringkasan yang sifatnya umum.
Lampiran kedua berisi informasi perihal tanaman yang bisa dipakai untuk pengobatan. Ini mencakup glosarium berisi tanaman-tanaman penyembuh yang disebutkan di bagian 1, nama-nama mereka di pasaran, serta bagian-bagian mana saja dari tanaman yang bisa dipakai sebagai obat.
Gavin Koh, seorang spesialis di Universitas Cambridge, dalam sebuah tulisannya, The Canon of Medicine (Al-Qānūn fī at-tibb) by Ibn Sina (Avicenna) 11th century di British Medical Journal menyebut beberapa kontribusi penting Al-Qānūn fī al-tibb pada ilmu kesehatan.
Pertama, temuan Ibnu Sina tentang relasi antara diabetes dan tuberkolosis. Dalam bukunya ini, Ibnu Sina juga menjelaskan tentang dampak negatif atau kerugian bila seseorang memiliki berat badan berlebih atau biasa disebut obesitas. Ia pun menguraikan cara untuk menghindari dan mengurangi risiko timbulnya obesitas, di antaranya dengan rutin berolahraga dan mengurangi asupan makanan berlemak.
Kemudian, Ibnu Sina juga menemukan bahwa tuberkolosis merupakan sebuah penyakit menular Adapun temuan lainnya mencakup penjelasan Ibnu Sina tentang penyebab utama dan penyebab tambahan di balik terjadinya lumpuh pada wajah.. Di samping itu, dari Ibnu Sinalah generasi ahli kedokteran berikutnya mendapat istilah “tailed nucleus” (nukleus berekor). Ibnu Sina juga berhasil menyusun gambaran yang akurat tentang anatomi mata.
Lebih lanjut Gavin Koh menyebut pengaruh The Canon of Medicine (Al Qānūn fī at-tibb) dalam pemikiran kesehatan bisa diukur selama berabad-abad.
Buku itu memperkenalkan konsep sindrom (sebuah konstelasi tanda-tanda dan gejala-gejala) sebagai sebuah bantuan untuk melakukan diagnosis dan menetapkan tujuh aturan untuk evaluasi terhadap pengobatan-pengobatan baru-batu ini merupakan kerangka yang esensial untuk uji klinis.
Kitab Al-Qānūn fī al-Tibb ini tidak hanya berpengaruh di seputaran Asia Tengah dan dunia Arab saja, tapi juga menyentuh Eropa.