Mengapa Kiswah Ka’bah Diangkat Jelang Haji?

Pengangkatan Kiswah Ka’bah pada Jumat (09/06/2023)
PADA Jumat, 9 Juni 2023 lalu, sejumlah petugas Masjidil Haram melakukan ‘prosesi’ pengangkatan Kiswah Ka’bah.
Seperti dilansir haramainsharifain.com, pada prosesi tersebut Kiswah diangkat dan kain putih yang menggambarkan Ihram dikenakan di Ka’bah. “Untuk persiapan musim haji,” tulis situs tersebut.
Pertanyaannya, mengapa Kiswah dinaikkan menjelang haji?
Meskipun upacara menaikkan Ka’bah tidak memiliki makna religius, prosesi tersebut disebut ‘membanggakan simbolisme selama berabad-abad’. Sekaligus secara umum sebagai pertanda kepada dunia bahwa musim haji sudah dekat. Terutama mengenakan kain putih untuk melambangkan ihram.
Kemudian, alasan lainnya, untuk mencegah kerusakan Kiswah karena hadirnya banyak orang dan juga untuk melindungi Kiswah dari kegiatan takhayul sebagian orang yang memotong Kiswah dengan harapan mendapat manfaat spiritual dan membawanya kembali ke rumah mereka.
Sedangkan prosesi penggantian Kiswah tahunan diperkirakan berlangsung pada 1 Muharram 1445 mendatang.
Sekilas tentang Kiswah Ka’bah
Kiswah artinya ‘tutup’ atau ‘tirai’. Kiswah di sini dimaksudkan pada kain hitam yang membungkus atau membalut Ka’bah.
Menurut riwayat, kiswah ini ada sejak Nabi Ismail a.s. Beliaulah orang yang pertama kali memberi kiswah Ka’bah.
Seperti ditulis Dr. H. Muslim Nasution dalam bukunya, “Tapak Sejarah Seputar Mekah-Madinah”, kebiasaan menyelimuti (kiswah) Ka’bah kemudian diikuti secara turun-temurun oleh kaum Quraisy yang menjadi pengurus dan penjaga Ka’bah.
Kiswah Ka’bah ini berjalan terus hingga masa Nabi Muhammad Saw. Sewaktu terjadi penaklukan Mekah oleh Nabi Muhammad saw dan kaum Muslimin, pada tahun kedelapan Hijriah, Rasulullah menemukan bahwa Ka’bah masih tetap ber-kiswah, dan pernah terjadi kebakaran kiswah ketika diasapi dengan wangi-wangian. Setelah terbakar itu Rasulullah saw. menggantinya dengan kiswah yang baru yang berasal dari tenunan Yaman.
Demikianlah pemasangan kiswah Ka’bah diikuti dan dilakukan oleh para khalifah selanjutnya sehingga sampai saat ini Ka’bah tetap diberi kiswah. Hal itu merupakan syariat karena Rasulullah membakukannya di masa hayatnya, demikian pula para khalifah sesudahnya.
Kiswah sejak awal hingga tahun 810 H berbentuk tenunan polos tidak ada motif tulisan, kaligrafi, dan sebagainya. Barulah pada tahun 816 H dibuat kiswah Ka’bah bermotif kaligrafi dan tulisan-tulisan di bagian depan Ka’bah.
Saat ini, kiswah Ka’bah tidak lagi didatangkan dari luar Saudi Arabia sebagaimana sebelumnya, karena sejak tahun 1346 H kerajaan Saudi Arabia telah mendirikan tempat pembuatan kiswah Ka’bah di Mekah al-Mukarramah, dan sejak tahun itu kiswah langsung dibuat di Mekah, tepatnya di kawasan Um al-Jud, jalan lama ke Jeddah.
Kiswah Ka’bah dibuat dari bahan sutera asli yang alami, bermotif tulisan:
لا إله إلا الله محمد رسول الله الله جل جلاله
سبحان الله وبحمده سبحان الله العظيم
Adapun kiswah khusus pintu Ka’bah yang dinamakan dengan al-Barqa, terbuat dari bahan yang sama dengan kiswah lainnya. Kiswah pintu ini mempunyai tinggi 6,5 meter dan lebarnya 3,5 meter 34 dan disulam dengan berbagai kaligrafi ayat-ayat Al-Qur’an yang diberi warna emas.
Setiap tahun kiswah ini diganti oleh kerajaan Arab Saudi dengan upacara khusus sebelum wukuf di Arafah.[]