Mengapa Allah SWT Gunakan Kalimat Sumpah dalam Al-Qur’an?

 Mengapa Allah SWT Gunakan Kalimat Sumpah dalam Al-Qur’an?

Ilustrasi

AL-QUR’AN merupakan kitab suci umat islam yang kita ketahui sangat banyak menyimpan banyak keajaiban maupun rahasia yang tidak terhitung jumlahnya.

Banyak hal menarik yang dapat kita teliti dengan cermat terkait dengan isi dalam Al-Qur’an, dalam artikel ini salah satu yang menarik bagi penulis adalah rahasia di balik kalimat sumpah yang ada pada Al-Qur’an.
Kalimat sumpah atau dalam ilmu Ulumul Qur’an disebut dengan istilah Aqsam atau Qasam merupakan kalimat yang bukan hanya bertugas sebagai penegasan atas kebenaran tetapi di balik kalimat ini terkandung makna yang mendalam dan hikmah yang luas biasa.
Sebelum masuk kepada pembahasan mengenai rahasia di balik kalimat sumpah dalam Al-Qur’an, penulis ingin memaparkan pengertian dari qasam atau aqsam.
Secara etimologi, aqsam adalah jamak dari qasam yang artinya al-hilf dan al-yamin. Ketiga istilah itu dalam bahasa Indonesia biasanya diterjemahkan dengan sumpah.
Secara istilah, menurut Imam Al-Zarqani yang dimaksud dengan sumpah adalah kalimat untuk menguatkan suatu pemberitaan.
Menurut Ibnu Qayyim, dalam kitabnya al-Tibyan fi Aqsam al-Qur’an yang khusus membahas “sumpah” pun tidak menjelaskan definisi qasam itu secara rinci seperti yang dijelaskannya “yang dimaksud dengan sumpah ialah menguatkannya muqsam alaih (isi informasi) dan memastikannya  (Ani Jailani, Hasbiyallah: 2019).
Kalimat sumpah yang terdapat dalam Al-Qur’an selain mengandung makna yang dalam juga memiliki tujuan tertentu, seperti digunakan untuk menegaskan kebenaran dari suatu pernyataan untuk memastikan kejujuran seseorang atau kepastian atas suatu janji.
Dalam konteks agama Islam, sumpah juga digunakan sebagai sarana untuk menegaskan keseriusan dalam melaksanakan perintah atau larangan.
Sebagai contoh kalimat sumpah yang terekam dalam salah satu ayat Al-Qur’an yaitu seperti dalam firman Allah:
زَعَمَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اَنْ لَّنْ يُّبْعَثُوْاۗ قُلْ بَلٰى وَرَبِّيْ لَتُبْعَثُنَّ ثُمَّ لَتُنَبَّؤُنَّ بِمَا عَمِلْتُمْۗ وَذٰلِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيْرٌ
“Orang-orang yang kafir mengira, bahwa mereka tidak akan dibangkitkan. Katakanlah (Muhammad), “Tidak demikian, demi Tuhanku, kamu pasti dibangkitkan, kemudian diberitakan semua yang telah kamu kerjakan.” Dan yang demikian itu mudah bagi Allah.” (QS. At-Tagabun : 7)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

2 + eight =