Menag Nasaruddin Umar Buka Munas XI MUI, Ingatkan Tantangan Era ‘Post Truth’

 Menag Nasaruddin Umar Buka Munas XI MUI, Ingatkan Tantangan Era ‘Post Truth’

Menag Nasaruddin Umar membuka Munas XI MUI di Jakarta, Kamis (20/11/2025)

Jakarta (Mediaislam.id) – Mewakili Presiden Prabowo Subianto, Menteri Agama RI Prof KH Nasaruddin Umar membuka Musyawarah Nasional ke-11 Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Mercure Convention Center Ancol, Jakarta Utara, Kamis (20/11/2025).

Nasaruddun berharap Munas XI MUI bisa melahirkan keputusan brilian berskala internasional. Dia mengingatkan bahwa bahasa agama paling efektif untuk mengatasi berbagai persoalan seperti lingkungan hingga AI. Dia menilai bahasa agama bisa menjadi bimbingan moral dan spiritual bagi umat.

“MUI berkepentingan masalah ini. Tanpa aksi, perkembangan (seperti) AI datang, jangan sampai ada hal yang kontradiktif,” kata Nasaruddin.

Baca juga: Pidato Pembukaan Munas XI, Ketum MUI Soroti Ekonomi Hingga Stabilitas Nasional

“Munas proteksi umat bekerja sama dengan umat beragama lain sebagai bangsa Indonesia yang dapat sorotan internasional. Keputusan paralel dunia, masa depan dunia, berharap Indonesia berperan aktif,” kata dia.

Menurutnya, negara lain sudah selesai merawat Islam. Sekarang ini, lanjutnya, estafet kepemimpinan Islam mengarah ke Asia Tenggara khususnya Indonesia.

“Bicara Indonesia yaitu MUI. Munas ini melahirkan keputusan brilian, bukan hanya umat Islam Indonesia, tapi internasional,” tegasnya.

Prof Nasar, begitu akrab disapa, menyebut Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai institusi paling penting di Indonesia. Dia berharap MUI melakukan transformasi untuk umat.

“MUI adalah institusi sangat penting di Indonesia. Diharapkan transformasi,” kata Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta itu.

Dia menjelaskan transformasi itu sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah Saw untuk mentransformasikan kabillah menjadi ummah.

Rektor Universitas PTIQ Jakarta itu menilai transformasi tersebut perlu dilakukan untuk mentransformasikan primordial, dengan ikatan yang satu visi.

“Kita bersyukur, kita saksikan tahun ke tahun, MUI menancapkan prestasi monumental bangsa ini,” ujarnya.

Dia mengingatkan MUI mengenai tantangan masa depan karena pengaruh era post truth. Sebab, era ini membuat yang mutlak menjadi tidak mutlak karena tidak didukung oleh media dan politik.

“Ke depan MUI untuk lebih mengokohkan diri, individu maupun organisasi, bagaimana legitimisasi MUI solid guna mengantisipasi yang akan datang,” ungkapnya. []

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

4 × 3 =