Membaca Al-Qur’an Digital

 Membaca Al-Qur’an Digital

Al-Qur’an digital.

Al-Qur’an digital juga memiliki berbagai fitur tambahan yang tidak bisa ditemui dalam Al-Qur’an konvensional, seperti fitur terjemahan, tafsir, dan lantunan ayat suci yang bisa memudahkan seseorang dalam memahami dan merenungkan makna dari setiap ayat yang dibaca.

Selain itu, Al-Qur’an digital juga memungkinkan seseorang untuk menghafal Al-Qur’an dengan lebih mudah melalui fitur pengulangan ayat atau surah tertentu.

Walau demikian, meskipun membaca Al-Qur’an secara digital sangat memudahkan umat Islam dalam melakukan ibadah membaca Al-Qur’an, keberadaan Al-Qur’an konvensional (mushaf) tetap menjadi sarana yang tidak bisa dilewatkan.

Membaca Al-Qur’an langsung dari mushaf fisik tetap memiliki keutamaan dan kekhusyukan yang berbeda dibandingkan dengan membaca Al-Qur’an secara digital.

Imam As-Suyuthi mengatakan, membaca Al-Qur’an dengan melihat mushaf (bin-nadzri) itu lebih utama. Alasannya, membaca Al-Qur’an sambil melihat mushaf adalah gabungan dari dua nilai ibadah. Pertama, nilai ibadah dari membaca Al-Qur’an; Kedua, nilai ibadah sambil memegang dan melihat mushaf.

Imam An-Nawawi dalam Al-Adzkar mengatakan, “Membaca Al-Qur’an seraya melihat mushaf lebih utama dibanding membaca Al-Qur’an sambil dihafalnya (dalam al-Majmu’ dijelaskan karena menggabungkan membaca dan melihat adalah ibadah lain, begitulah yang dikatakan Al-Qadhi’, Al-Ghazali, dan lainnya dari golongan kita. Serta telah di nash oleh mayoritas ulama salaf, dan saya Imam Nawawi tidak melihat adanya perselisihan) inilah yang dikatakan golongan kita, dan pendapat yang paling masyhur dari kalangan ulama Salaf ra.”

Meski demikian, dengan kemajuan teknologi saat ini penting bagi umat Islam untuk tetap memperhatikan adab-adab dalam membaca Al-Qur’an, baik secara konvensional maupun digital. [SR]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

three × 1 =