Memahami Jati Diri Pemuda Muslim Sejati

 Memahami Jati Diri Pemuda Muslim Sejati

Ilustrasi

KASUS nikah dini dan hamil di luar nikah menjadi salah satu penyebab permohonan dispensasi kawin (diska). Karena orang tua khawatir dengan pergaulan lawan jenis yang sudah melebihi batas.

Sesuai data di Pengadilan Agama Bojonegoro (PA) Bojonegoro menyebutkan, mulai Januari hingga Maret 2024, tercatat 104 anak mengajukan diska. Sebanyak 85 di antaranya alasan ingin menghindari zina. Kemudian, 17 anak karena telah hamil duluan, dan 2 anak karena telah berbuat zina. (www.radarbojonegoro, 12/04/2024)

Fakta di atas tentu membuat miris, karena fakta tersebut menggambarkan begitu rusaknya kondisi pemuda hari ini. Mereka terjebak pergaulan bebas, dan serasa tidak takut dengan dosa. Hal ini tentu seharusnya menjadi perhatian bagi semua pihak, baik dari orang tua, penguasa dan terlebih juga bagi pemuda itu sendiri. Seolah-olah pemuda muslim hari ini kehilangan identitas dan jati diri mereka karena liberalisme yang telah memasuki kehidupan mereka.

Patut menjadi perhatian, bahwa idealnya seorang pemuda muslim sejati tidak akan terpedaya dengan tipu daya setan yang hari ini berbungkus dengan kehidupan sekuler dan jauh dari Islam. Pemuda muslim sejati adalah pemuda yang memahami hakikat diri sehingga mampu menjalani kehidupan dengan tetap istiqamah menjalankan syariat. Pemuda muslim sejati yang memahami hakikat diri adalah muslim yang paham akan tiga simpul pertanyaan yang harus dipecahkan yaitu:

1. Dari mana aku berasal?
2. Untuk apa aku hidup?
3. Setelah mati aku akan kemana?

Pemuda muslim sejati akan mampu memecahkan tiga pertanyaan tersebut tanpa meninggalkan keraguan sedikitpun. Pemuda muslim sejati memahami bahwa dirinya ada bukan karena ada dengan sendirinya sebagaimana teori generatio spontanea. Bukan juga tercipta dari evolusi dari organisme lain sepertinya yang dinyatakan di dalam teori Darwin.

Pemuda muslim sejati paham bahwa dirinya ada karena ada yang menciptakan. Ketika pemuda muslim tersebut mengamati alam semesta, kehidupan yang terjadi, bahkan sampai mengamati penciptaan manusia maka mereka akan mampu menyimpulkan bahwa semua yang terjadi ini tidak luput dari kekuasaan Illahi.

Pemuda muslim sejati paham bahwa yang menciptakan dirinya, alam semesta, bahkan sampai kehidupan yang terjadi adalah Dzat yang itu maha besar, maha kuasa dan tentunya berbeda dengan yang diciptakan maka dari sinilah lahirlah keimanan terhadap sang Pencipta yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT.

Pemuda muslim sejati juga dengan bijak mampu menempatkan untuk apa dirinya hidup. Ketika pondasi iman telah menancap kuat dalam jiwa maka mereka paham bahwa hidup bukan untuk berbuat sekehendak hati namun hidup adalah sesuatu hal yang layak dipertanggung jawabkan kepada Sang Illahi yang telah menciptakan. Islam telah menjawab dengan tegas untuk apa manusia hidup. Allah SWT telah berfirman dalam Al-Qur’an surat Adz-Dzariyat ayat 36: “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku”.

Dalam ayat tersebut telah jelas bahwa tujuan seorang manusia hidup adalah untuk beribadah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

sixteen − 2 =