Media Sosial dan Identitas Diri

 Media Sosial dan Identitas Diri

Ilustrasi: Penggunaan media sosial. [GettyImages]

Selain itu, menjaga etika dalam berkomunikasi di media sosial adalah kewajiban. Allah SWT SWT berfirman:

“Dan katakanlah kepada hamha-hamba-Ku: Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya syaitan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.” (QS. Al-Isra’: 53).

Komentar negatif, debat yang tidak bermanfaat, atau penghinaan terhadap orang lain harus dihindari. Sebaliknya, gunakan media sosial untuk menyebarkan pesan damai, menyatukan umat, dan menunjukkan akhlak mulia.

Untuk menjaga keseimbangan, kita perlu membatasi penggunaan media sosial agar tidak mengganggu ibadah dan aktivitas lainnya. Allah SWT berfirman:

“Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain), dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.” (QS. Al-Insyirah: 7-8).

Ayat ini mengajarkan pentingnya memanfaatkan waktu dengan produktif, menghindari hal-hal yang sia-sia, termasuk menghabiskan waktu berlebihan di media sosial tanpa tujuan yang jelas.

Pada akhirnya, media sosial adalah alat yang dapat membawa manfaat maupun mudarat, tergantung pada bagaimana kita menggunakannya.

Dengan terus berpegang pada ajaran Al-Qur’an dan nilai-nilai Islam, kita dapat menjaga identitas diri yang kuat, tetap berpegang pada akhlak mulia, dan menjadi teladan baik di dunia nyata maupun maya.

Semoga Allah SWT senantiasa membimbing kita untuk menggunakan media sosial sebagai sarana kebaikan dan memperkuat keimanan. []

Nahda Fatiyah, Mahasiswi Program Studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

three × 5 =