Masjid Raya Cordova, Simbol Kejayaan Islam di Andalusia itu Kini Jadi Gereja
Cordova di Spanyol. [Foto: National Geographic]
Di halaman istana terdapat taman bunga, kolam-kolam yang indah serta luas. Air untuk kolam ini sengaja dialirkan dari tanah pegunungan yang jauh di luar kota. Di sekeliling taman itu terdapat arca yang bagus pahatan Rumawi dan pada kolam kelihatan percikan air yang berpancaran dari fountain yang berbagai pula ragam bentuknya.
Mula-mulanya istana khalifah itu ada di sebelah selatan MAsjid Raya Cordova, tetapi kemudian didirikan pula istana yang baru di luar kota yang dinamakan Qasr Az-Zahra’.
Mesjid Raya Cordova
Di sana, di samping gedung pemerintahan dan istan yang indah, berdiri megah sebuah mesjid raya dengan menaranya yang menjulang tinggi. Alangkah indah mesjid ini, tidak salah kalau ia menjadi kebanggaan umat Islam seluruh dunia dari masa ke masa.
Mesjid Cordova ialah sebuah mesjid yang terbesar di negeri Spanyol, bahkan ia merupakan juga salah satu mesjid yang terbesar dalam dunia Islam. Walaupun tidak sampai sebesar mesjidil-Haram di Mekah tetapi mungkin tidak akan berapa lebih kurangnya dengan mesjid Ibnu Tulun di Mesir.
Menurut taksiran dalam ruangan mesjid Cordova yang besar itu dapat 80.000 orang shalat berjamaah dengan saf yang teratur di belakang seorang Imam.
Sebelum mesjid ini didirikan, di tempat itu ada sebuah gereja kecil. Kemudian dengan persetujuan orang Nasrani gereja itu dipindahkan. Sebagai gantinya kepada mereka diberikan sepotong tanah yang luas serta uang secukupnya untuk pembuatan gereja baru. Di atas tanah bekas gereja itulah didirikan Mesjid Raya Cordova oleh Abdur Rahman Ad-Dakhil.
Kemudian mesjid Cordova itu diperbesar lagi oleh Al-Mansur bin Abi Amir (wafat tahun 393 H) wazir besar dari khalifah Hisyam Al-Mu’ayyad. Tambahan ini ada kira-kira dua pertiga kali mesjid yang mula-mula. Bangunan tambahan baru itu nyata juga kelihatan, karena walaupun dibuat seindah-indahnya tetapi belum seindah bangunan yang mula-mula.
Menurut Al-Batuni, panjang mesjid Cordova dari utara ke selatannya 175 meter dan dari timur ke barat 134 meter. Tinggi menara mesjid ini 20 meter. Tiangnya 1400 buah banyaknya (Sekarang tiang yang masih baik hanya tinggal 850 buah). Bangunan mesjid ini tidak seluruhnya diberi atap, akan tetapi ada bahagian-bahagiannya yang sengaja terbuka agar cahaya dan udara bersih segar dapat masuk sebanyak-banyaknya. Pada bahagian ruangan yang beratap terdapat deretan tiang, ada yang besar dan ada yang kecil.

Kapitel yang dihiasi dengan ornament dari motif daun-daunan motif geometris. Di atas kapitel terdapat arcade-arcade yang melengkung seperti bulan sabit menghadap ke bawah. Antara sebuah tiang dengan tiang lainnya pada bahagian kapitel dihubungkan dengan kayu dari jenis yang terpilih. Di sebelah atas arcade itu mencekam pula tiang lain dengan arcade yang lebih kecil sehingga lahirlah susunan konstruksi tiang dan arcade yang bertingkat. Konstruksi yang demikian dimaksudkan untuk meninggikan plafon, tetapi amat indah pula kelihatannya. Dengan konstruksi pilar yang bertingkat ini, plafon mesjid dapat diangkat setinggi-tingginya.
Kubah mesjid itu amat besarnya, lebih 300 buah pilar marmer yang menyangga. Selain dari lengkungan Kubbah yang besar ini, ada pula 19 buah lengkungan yang lain.
Di muka mihrab terdapat empat buah tiang yang berdiri bertentangan, dua diantaranya terbuat dari batu pualam yang berwarna hijau, yang dua buah lagi dari batu pualam berwarna biru lazuardi. Keempat-empat tiang pualam ini saja entah berapa gerangan nilai harganya.
