Mari Sejenak Membayangkan Hari Kiamat

Ilustrasi
Dipastikan manusia diminta pertanggungjawabannya atas apa pun yang dia pernah dikerjakan di dunia, dengan segala argumentasi dan alasan-alasan pembenaran perbuatannya (TQS al-Qiyamah [75]: 13-15).
Tangan dan kaki ikut menjadi saksi atas perbuatan-perbuatan manusia di dunia (TQS an-Nur [24]: 24).
Mulut-mulut mereka pun terkunci (TQS Yasin [36]: 65).
Bahkan semua anggota tubuh manusia, termasuk kulitnya, ikut menjadi saksi atas perbuatan-perbuatan manusia di dunia (TQS Fushshilat [41]: 19-22).
Nasib manusia setelah dijatuhkan vonis bermacam-macam. Pada akhirnya, di alam akhirat, tempat terakhir manusia ada di antara dua: surga atau neraka.
Surga adalah tempat orang yang bertakwa.
Neraka adalah tempat bagi orang-orang kafir dan fasik yang banyak berbuat dosa.
Orang kafir dan fasik dibawa ke Neraka Jahanam berombong-rombongan. Saat mereka sampai ke neraka itu, dibukakanlah pintu-pintunya. Tentu, Neraka Jahanam inilah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang menyombongkan diri (TQS az-Zumar [39]: 71-72).
Sebaliknya, orang-orang yang bertakwa kepada Allah SWT dibawa ke dalam surga berombong-rombongan pula. Saat mereka sampai ke surga itu, terbukalah pintu-pintunya. Tentu, surga itulah sebaik-baik tempat bagi orang-orang yang beramal shalih (TQS az-Zumar [39]: 73-74).
Pertanyaannya: Jika pada akhirnya surga adalah tujuan akhir dari hidup kita di dunia ini, sudahkah kita melayakkan diri menjadi salah satu penghuninya kelak? Caranya tentu dengan terus-menerus berusaha menjadi pribadi yang benar-benar bertakwa; yang senantiasa berupaya memperbanyak amal shalih, berusaha selalu taat kepada Allah SWT, serta tidak melakukan banyak dosa dan maksiat kepada-Nya.
Wa maa tawfiiqii illaa bilLaah ‘alayhi tawakkaltu wa ilayhi uniib. []
Al-Faqir Arief B. Iskandar, Khadim Ma’had Wakaf Darun Nahdhah al-Islamiyah Bogor.