Manuskrip Al-Qur’an di Museum Gusjigang Kudus
Manuskrip Al-Qur’an di Museum Gusjigang Kudus.
DI INDONESIA terdapat banyak manuskrip Al-Qur’an yang masih tersimpan. Tetapi baru sebagian manuskrip yang telah melalui proses katalogisasi. Sementara sebagian lainnya belum melewati proses tersebut. Maksudnya, jumlah manuskrip yang sudah tercatat lebih sedikit daripada yang belum dikatalogisasi atau dicatat.
Di antara banyaknya mansukrip yang tersebar di Nusantara, salah satunya adalah koleksi manuskrip Museum Gusjigang yang berada di Jl. Sunan Muria No. 33, Kudus, Jawa Tengah.
Museum Gus Jigang memiliki beberapa koleksi manuskrip, termasuk manuskrip Al-Qur’an 30 juz dari kertas kuno, kulit sapi, dan daun lontar. Beratnya pun variatif, mulai dari 3,4kg- 14,2kg.
Sekilas tentang Filologi sebagai Ilmu untuk Mengkaji Manuskrip
Dalam mengkaji manuskrip perlu adanya pendekatan atau ilmu khusus untuk meneliti yakni ilmu filologi.
Ilmu filologi adalah salah satu ilmu yang menyertakan studi kebahasaan, sastra, dan budaya. Secara sederhananya filologi ini adalah karya tulis masa lalu.
Menurut Oman Fathurahman dalam bukunya, “Filologi Indonesia; Teori dan Metode” (2015), filologi berasal dari bahasa Yunani, philologia, yang terdiri dari dua kata yakni, philos dan logos. Philos artinya “cinta” sedangkan Logos artinya kata, artikulasi, dan alasan.
Dalam hal filologi, ilmu seperti ulumul Qur’an, asbabun nuzul, qiraat, rasm, balaghah, dan lain-lain, ilmu ini diperlukan untuk memahami sejarah penulisannya dan makna yang terkandung di dalamnya.
Hasil Penelitian Manuskrip QS. Al-Kahfi/18 : 1-5 dari Kertas kuno di Museum Gusjigang
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diketahui mushaf koleksi museum Gusjigang tersebut berisi Al-Qur’an lengkap 30 Juz yang terbuat dari kertas kuno yang diperoleh dari salah satu Pondok Pesantren di Jawa Timur.
Tidak disebutkan secara detail kertas apa yang digunakan, karena dalam keterangan di museum hanya tertulis kertas kuno. Tidak juga ditemukannya kerusakan pada badan naskah, hanya saja warnanya yang kecoklatan karena usianya yang sudah tua .
Naskah yang ditampilkan didalam museuum memperlihatkan Q.S Al-Kahfi: 1-5, setiap halaman terdiri dari tujuh baris. Terdapat tanda pisah antar ayat yang disimbolkan bulatan yang berwarna merah yang berisikan bulatan kecil lagi didalamnya dan tanpa ada nomor halaman. Memiliki berat 7,4 kg dengan sampul yang berwarna kecoklatan dan memiliki ketebalan sekitar 0,5 cm.
