Makna Rasulullah Saw adalah Rahmat bagi Semesta Alam
Taif, Arab Saudi.
“Ya Allah, kepada-Mu juga aku mengadukan kelemahan kekuatanku, kekurangan siasatku dan kehinaanku di hadapan manusia. Wahai yang Paling Pengsih di antara pengasih, Engkau adalah Rabb orang-orang yang lemah, engkaulah Rabbku, kepada siapa hendak engkau serahkan diriku? Kepada orang jauh yang bermuka masam kepadaku, ataukah kepada musuh yang akan menguasai urusanku?
Aku tidak peduli asalkan Engkau tidak murka kepadaku, sebab sungguh teramat luas afiat yang Engkau limpahkan kepadaku. Aku berlindung dengan cahaya Wajah-Mu yang menyinari segala kegelapan dan karenanya urusan dunia dan akhirat menjadi baik, agar Engkau tidak menurunkan kemarahan-mu kepadaku atau murka kepadaku. Engkaulah yang berhak menegurku hingga Engkau rida. Tidak ada daya dan kekuatan selain dengan-Mu.”
Doa dari insan termulia di dunia ini langsung dijawab Allah SWT dengan mengutus Malaikat Jibril. Jibril mengabarkan bahwa Allah SWT telah mengutus Malaikat penjaga gunung untuk melakukan apapun yang Rasulullah kehendaki.
Kalaupun beliau mau agar sikap orang-orang kafir Thaif saat itu dibalas seketika, kontan, tentu sangat mudah bagi Rasul untuk melakukannya. Tapi ternyata sikap kasih sayang tetap mendominasi dalam diri Rasulullah Saw di tengah petaka yang baru saja beliau terima.
Inilah juga yang dapat dipahami dari ayat 107 dalam Surat al-Anbiya. “Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.”
Syekh Muhammad Ali Ash-Shabuni dalam kitab tafsirnya, Shafwatut Tafaasir, menafsirkan ayat diatas dengan kalimat, “Hai Muhammad, Kami tidak mengutus kamu, kecuali untuk merahmati makhluk seluruhnya.”
Guru Besar Fakultas Syariah dan Studi Islam Universitas King Abdul Azis Makkah itu menjelaskan, Muhammad adalah rahmat bagi semesta alam, bukan hanya bagi orang-orang mukmin. Sebab Allah merahmati makhluk dengan mengutus Muhammad, junjungan seluruh rasul, sebab beliau datang kepada mereka dengan keberuntungan yang besar dan keselamatan dan celaka yang besar.
Dari tangan beliau, mereka memperoleh banyak kebaikan, baik di dunia maupun di akhirat. Beliau mengajarkan mereka ilmu setelah mereka bodoh dan menunjukkan mereka setelah sesat.
Maka beliau adalah rahmat bagi semesta alam, termasuk bagi orang-orang kafir. Mereka dirahmati berkat Muhammad, dimana siksa mereka ditunda dan Allah tidak memusnahkan mereka dengan siksa dunia, seperti siksa mengubah wajah, menenggelamkan ke dalam bumi dan tenggelam. [SR]
