Makin Sekuler, Perayaan Valentine Day di Saudi Tak Perlu Ngumpet Lagi

Ilustrasi
Sejak Pangeran Mohammed bin Salman (MbS) diangkat menjadi Putra Mahkota Saudi pada 2017, Saudi memang terus menunjukkan sisi sekulernya.
Meraki, sebuah restoran fine-dining Yunani di Riyadh, contohnya, yang mulai bebas menawarkan para pasangan “pengalaman makan malam romantis yang terinspirasi oleh kisah cinta Penelope dan Odysseus”.
Restoran Jepang Nobu di Jeddah juga terang-terangan menyajikan penampilan live DJ bagi tamu yang ingin santap malam untuk menu-menu yang dipilih secara khusus.
Soal bunga sendiri, salah satu perusahaan bunga di MENA, Floward, mengaku penjualan bunga pada Hari Valentine merupakan pendapatan terbesar mereka setiap tahun.
CEO dan Chairman Floward, Abdulaziz al-Loughani, mengatakan belakangan ini pun, banyak orang yang mulai menyerbu toko bunganya secara terang-terangan.
“Setiap tahun, penjualan menjelang dan pada Hari Valentine meningkat beberapa kali lipat dibandingkan hari dan kesempatan lainnya. Setiap tahun kami melihat peningkatan permintaan pada hari Valentine dan banyak orang yang merayakan momen spesial ini,” kata CEO dan Chairman Floward, Abdulaziz al-Loughani.
“Kami pikir sikap dan perilaku orang-orang sudah mulai terbentuk (untuk membeli bunga) namun sekarang mereka mulai bertindak secara publik daripada secara privat,” ucapnya seperti dikutip Al-Arabiya.
Manajer Umum toko bunga di Riyadh Little Flora Soneil juga mengatakan bahwa di masa lalu para pelanggan kerap memesan tiga sampai empat hari sebelum hari H. Mereka juga tak banyak menulis kartu ucapan.
Namun kini, orang-orang menurutnya mulai berani menulis kartu ucapan dan memesan langsung di situs web mereka ketimbang datang diam-diam.
“Volume pesanan selalu ada, namun sekarang ada lebih banyak keterbukaan di antara orang-orang. Kami tidak pernah melihat peningkatan yang signifikan. Sekarang orang-orang datang dan langsung membuat pesanan untuk istri atau pacar mereka,” kata Soneil. []