Macam-Macam Aqsam dalam Al-Qur’an

 Macam-Macam Aqsam dalam Al-Qur’an

Ilustrasi

SECARA ETIMOLOGI sumpah (قسم ) merupakan sinonim atau muradif dari kata ميني،جلف)). Banyak kita temui ayat Al-Qur’an yang menggunakan qasam atau sumpah.

Tujuan dari sumpah itu sendiri untuk menegaskan dan menguatkan suatu berita. Maka orang-orang menjadikan firman Allah sebagai sumpah, yaitu firman Allah:

وَاللّٰهُ يَشْهَدُ اِنَّ المُنٰفِقِيْنَ لَكٰذِبُوْن.

“Allah pun bersaksi bahwa orang-orang munafik itu benar-benar pendusta” (QS. Al-Munafiqun: 1)

Walaupun pada ayat tersebut hanya disebutkan persaksian, tetapi hal itu untuk menegaskan berita sehingga ia dapat disebut sumpah.

Bersumpah ialah mengucapkan kalimat sumpah. Bersumpah merupakan salah satu teori yang dilakukan manusia untuk meyakinkan lawan bicaranya dan orang lain bahwa dia sedang mengatakan sesuatu yang benar adanya. Artinya dia sedang bersungguh-sungguh sedang serius, tidak bohong, atau bercanda.

Dengan diucapakannya sumpah maka orang yang awalnya tidak percaya tentang Informasi yang disampaikannya, menjadi percaya dan meyakini kebenaran berita yang dibawanya.

Pada asalnya, redaksi sumpah disampaikan dalam bentuk kata kerja (fi’il) yaitu أقسم atau احلف, kemudian disambung dengan huruf ب disusul sesuatu yang dijadikan alat sumpah (al-muqsam bih) kemudian disebutkan perkara yang hendak ditegaskan (al-muqsam ‘alaih) bisa disebut dengan jawab al-qasam. Contoh:

وَاَقْسِمُوْ بِااللّٰهِ جَهْدَ اَيْمَانِهِمْ لَايَبْعَثُ اللّٰه مَنْ يَمُوْتُ

“Mereka bersumpah dengan nama Allah dengan sumpahnya yang sungguh-sungguh, Allah tidak akan membangkitkan orang yang mati.” (QS al-Nahl: 38).

Adapun qasam dhahir yaitu sumpah yang di dalamnya sudah tersusun rukun sumpah yang telah dibahas di atas. Namun terkadang kata kerja (fi’il)-nya dibuang, cukup dimulai dengan adat al-qasam seperti contoh:

وَاَقْسَمُوْ بِاللّٰه جَهْدَ اِيْمَانِهِمْ

Terkadang ditambah dengan huruf لا nafii sebelum fiil qasam, contohnya:

لآ اُقْسِمُ بِيَوْمِ القِيَامَةِ

Kemudian ada qasam mudhmar yaitu sumpah yang dihapus fi’il qasam dan adat qasam-nya dan maqsam bih-nya. Adanya sumpah tersebut dengan adanya huruf lam ta’kid yang berfungsi menguatkan pernyataan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

two + five =