Lailatul Qadar: Keutamaan, Waktu dan Cara Mendapatkannya

Ilustrasi: Kompleks Masjidil Aqsha di malam hari.
Dibawakan oleh Ubayya ra, katanya: Sabda Rasulullah Saw: “Pagi malam lailatul qadar itu mataharinya terbit tanpa sinar, seolah-olah sebuah wadah dari tembaga, hingga ia naik.” (Dikeluarkan oleh Muslim. Ahmad dan Al-Baghawi)
Dibawakan oleh Watsilah ra, katanya: Rasulullah Saw bersabda: “Lailatul qadar suatu malam yang terang, tidak keras dan tidak dingin, padanya tidak terdapat lemparan dengan bintang, dan dari tanda harinya, matahari terbit tanpa sinar.” (Shahih Al-Jami’ [5348])
Dibawakan oleh Ibnu Abbas ra, katanya: Rasulullah Saw bersabda: “Lailatul qadar adalah malam penuh ampunan. Lepas, tidak panas dan tidak dingin, pagi harinya matahari terbit dengan sinar lembut dan kemerah-merahan.” (Shahih Al-Jami” [5351]).
Sumber: Saliem Al Hilali dan Ali Hasan Ali Abdul Hamied, “Berpuasa seperti Rasulullah” (terjemah), Jakarta: GIP.