Lailatul Qadar: Keutamaan, Waktu dan Cara Mendapatkannya

 Lailatul Qadar: Keutamaan, Waktu dan Cara Mendapatkannya

Ilustrasi: Kompleks Masjidil Aqsha di malam hari.

PERHATIAN:

Banyak hadits yang mengisyaratkan bahwa lailatul qadar itu pada sepuluh hari terakhir. Ada pula yang mengatakan bahwa ia ada pada hari hari ganjil dan sepuluh hari terakhir itu. Yang pertama sifatnya umum dan yang kedua sifatnya khusus, dan yang khusus itu didahulukan dari yang umum.

Ada lagi hadits yang mengisyaratkan bahwa ia pada ketujuh sisanya, hal mana dikaitkan dengan kelemahan dan ketidakmampuan. Dalam hal ini jangan sampai ada yang salah paham, karena hadits-hadits tersebut bersusun, tidak berselisih dan bersesuaian, tidak bertolak belakang.

Kesimpulannya, hendaknya orang Islam itu berusaha keras mendapatkan lailatul qadar itu pada hari-hari ganjil pada sepuluh terakhir bulan Ramadhan itu. Pada malam 21, 23, 25, 27, dan 29. Kalau ia tidak kuat atau tidak mampu untuk menghidupkan malam-malam itu semua, sebaiknya ia berusaha keras supaya bisa mendapatkannya pada hari ganjil terakhir, pada hari ganjil ketujuh sisanya, yakni: malam 25, 27, dan 29.

Bagaimana Mendapatkannya?

Malam lailatul qadar penuh keberkatan, siapa yang tidak berhasil mendapatkannya, maka ia telah kehilangan seluruh kebajikan, dan tiada kehilangan dari padanya, melainkan rugi.

Karena itu sangat dianjurkan kepada orang Islam yang taat kepada Allah supaya menghidupkan malam-malam itu dengan penuh keimanan dan keikhlasan, mengharapkan imbalan pahalaNya yang besar. Kalau ia melakukannya Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang lalu.

Sabda Rasulullah Saw: “Siapa yang bangun di malam lailatul qadar dengan keimanan dan keikhlasan, diampuni dosa-dosanya yang lalu.” (HR. Muttafaqun Alaih)

Pada malam itu orang dianjurkan memperbanyak doa. Menurut Aisyah ra, katanya: “Saya bertanya: Ya, Rasulullah Kalau saya tahu malam itu adalah lailatul qadar, apa yang akan saya ucapkan pada saat itu? Beliau menjawab: “Ya, Allah! Sungguh Engkau Maha Pengampun, Engkau suka memberi ampun, maka berilah ampunan terhadap aku.” (Lihat: Misykatul Mashabih (1/146). “Shahih Al Jami” (4/145) dan lain-lain)

Saudara pembaca yang budiman. Kini tahulah ada besar pahala orang yang berhasil mendapatkan lailatul qadar itu. Maka bulatkanlah tekad anda untuk bisa menghidupkan sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan itu, menghidupkannya dengan banyak beribadah dan menjauhi wanita, dan anjurkanlah semua keluargamu juga memperbanyak taat di dalamnya. Rasulullah Saw melukiskan juga kepada kita pada pagi hari lailatul qadar itu, supaya kaum Muslimin mengetahui juga tanda-tanda malam itu:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

nineteen + sixteen =