Kota Sevilla di Spanyol, Lima Abad di Bawah Islam

 Kota Sevilla di Spanyol, Lima Abad di Bawah Islam

Salah satu bagian istana kerajaan di Sevilla, The Royal Alcázars atau Al-Qasr Al-Muriq. [Foto: Pixabay.com]

La Giralda

Bangunan asli yang masih tinggal sampai sekarang ialah menara azan dari mesjid yang tersebut di atas. Menara ini masih utuh serta tidak banyak mengalami perubahan.

Menara itu dibangun oleh Sultan Al-Mansur Ya’kub, raja keempat dari Dinasti Muwahidin. Sekarang menara azan itu lebih terkenal dengan nama “La tour de Giralda” atau menara La Giralda. Adapun orang Arab menamakannya menara “La’bul-Hawa.” Besar denah menara itu 13.60 meter persegi, tingginya 70 meter. Pada bagian dalamnya terdapat anak tangga yang berbelit-belit menuju ke puncak menara, tempat muazzin. Dari sini dapat dilihat seluruh kota Sevilla yang indah itu.

Di atas puncak menara La Giralda berdiri sebuah arca besar yang terbuat dari perunggu, tingginya empat meter dan beratnya 1288 kg. Arca besar itu ditempatkan di sana oleh orang Kristen.

Seperti yang telah diterangkan di atas, bahwa sampai sekarang menara itu masih merupakan bentuknya yang asli, tidak ada perubahan. Sehingga dengan demikian setiap orang yang melihat menara La Giralda itu akan takjub memikirkan betapa ketinggian seni bangun Islam-Andalusia pada abad yang keduabelas.

Adapun sahan mesjid raya Sevilla, masih juga dapat dilihat, yaitu lapangan yang sekarang dinamakan “Patio de los Naranyos.” Di tengah lapangan ini terdapat sebuah kolam yang terbuat dari marmer, kolam ini dahulunya dipergunakan untuk tempat berwudu. Sebuah pintu besar di sebelah barat sahan ini terbuat dari tembaga yang dihiasi dengan ukiran dan tulisan Arab, seperti yang dijumpai orang pada pintu mesjid raya Cordova.

Mesjid yang telah dijadikan gereja Santa Maria de la Sede ini, sangat besar artinya bagi dunia Kristen, karena di dalam gereja itu tersimpan peringatan-petingatan yang bersejarah. Apabila pada waktu ini orang memasuki gereja itu, maka yang pertama kali terlihat ialah sebuah arca raja Ferdinand yang terbuat dari perak murni.

Di dalam gereja itu akan terlihat pula sebuah relief yang terbuat dari emas semata. Relief ini menggambarkan Raja Ferdinand duduk di atas kuda sedangkan di bawahnya digambarkan seorang Raja Muslim yang tengah menyerahkan sebuah anak kunci. Inilah lukisan peristiwa kekalahan umat Islam di Sevilla pada 1248 M. [SR]

Sumber: C. Israr. 1978. Sejarah Kesenian Islam Jilid 1. Jakarta: Penerbit Bulan Bintang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

five × five =