Kota Sevilla di Spanyol, Lima Abad di Bawah Islam

Salah satu bagian istana kerajaan di Sevilla, The Royal Alcázars atau Al-Qasr Al-Muriq. [Foto: Pixabay.com]
SEVILLA merupakan kota di bawah kota komunitas Andalusia di selatan Spanyol. Menurut situs Wikipedia, saat ini Sevilla merupakan kota terbesar keempat di Spanyol. Luas kota ini hanya 140 km2, dengan jumlah penduduk sekitar 703 ribu jiwa pada 2009 silam.
Sevilla terletak di tepi kiri timur Sungai Guadalquivir, sekitar 87 km utara Samudra Atlantik dan sekitar 550 km barat daya Madrid.
Lebih dari 500 tahun lamanya kota Sevilla –sebagai ibu kota Andalusia– berada di bawah kekuasaan umat Islam, yaitu sejak 712 M saat Khilafah Bani Ummayah menguasai wilayah ini hingga 1248 M.
Orang Arab, tulis C. Israr dalam bukunya, “Sejarah Kesenian Islam Jilid 1”, menamakan kota ini “Isybillah.” Selain dari itu ada nama julukan yang lain, yaitu ‘Himsh,” karena orang Arab melihat banyak persamaannya antara kota Sevilla dengan kota Himsh di Syria.
Sevilla pernah menjadi ibu kota kerajaan Thawaif dan menjadi kebanggaan karena ramai penduduknya, kuat pertahanannya, indah bangunan-bangunannya, apalagi letaknya di pinggir sungai Guadalguivir pula.
Pada bahagian kota lama masih kelihatan gedung-gedung yang didirikan semasa orang Islam masih berkuasa di sana. Kebanyakan gedung-gedung itu didirikan menurut cara cipta bangunan orang Arab. Di antara rumah batu yang berderetan itu terdapat jalan dan lorong yang sempit.
Lorong-lorong yang sempit itu dilindungi pula oleh tenda dan layar yang banyak dipasang orang pada tingkap ataupun jendela, sehingga lorong yang sempit menjadi gelap dan lembab, tidak dimasuki cahaya matahari. Hampir sama keadaannya dengan lorong Khan Khalily di kota Kairo.
Bagian kota yang ramai adalah di sekitar tempat yang disebut orang “Plaza Nueva de San Fernando” atau Taman Ferdinand. Jalan-jalan yang menuju ke taman ini besar-besar dan dilindungi oleh kayu-kayu yang rindang. Dekat taman ini banyak terdapat gedung-gedung milik pemerintah yang besar dan indah bangunannya, seperti gedung Ayunta Miento dan sebagainya.
Lima abad lebih lamanya kota Sevilla itu di bawah kekuasaan orang Islam. Oleh sebab itu tidaklah mengherankan kalau disana banyak dijumpai bangunan lama yang menurut gaya seni bangun Islam. Adapun bangunan yang bersejarah yang menjadi kebanggaan orang Islam karena indah buatannya, ialah sebuah mesjid dan sebuah istana yang terletak tidak jauh dari sebelah tenggara Plaza Nueva de San Fernando itu.
Mesjid raya Sevilla itu didirikan dalam tahun 1171 M. Yakni pada masa pemerintahan Sultan Yusuf Abu Ya’kub (1163-1184 M.) Akan tetapi sesudah kota Sevilla direbut oleh Raja Ferdinand pada 1248 M, maka orang Kristen mengubah mesjid itu menjadi sebuah gereja besar yang sekarang terkenal dengan nama “Santa Maria de la Sede.”