Korban Genosida di Gaza Bertambah, 70.665 Gugur dan 171.145 Terluka

 Korban Genosida di Gaza Bertambah, 70.665 Gugur dan 171.145 Terluka

Kondisi Gaza akibat serangan Zionis Israel. [Xinhua]

Gaza (Mediaislam.id) – Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza melaporkan bahwa jumlah korban tewas akibat agresi Israel terus meningkat, meski kesepakatan gencatan senjata telah diberlakukan.

Dilansir Pusat Informasi Palestina, Selasa (16/12/2025), Kementerian Kesehatan mengungkapkan bahwa total korban meninggal sejak 7 Oktober 2023 tercatat mencapai 70.665 orang, sementara penderitaan warga sipil masih berlanjut di tengah kehancuran masif dan krisis kemanusiaan yang belum berakhir.

Dalam pernyataan resminya, Senin (15/12), Kementerian Kesehatan menyebutkan bahwa rumah sakit di Jalur Gaza menerima dua martir baru serta enam jenazah dalam kurun waktu 24 jam terakhir, mencerminkan rapuhnya situasi keamanan dan kemanusiaan di wilayah yang terkepung tersebut.

Sejak diberlakukannya perjanjian gencatan senjata pada 11 Oktober, jumlah korban tewas tercatat mencapai 393 martir, dengan 1.068 orang mengalami luka-luka. Selain itu, sebanyak 632 jenazah berhasil ditemukan dari bawah reruntuhan rumah-rumah yang hancur akibat serangan Israel, menandai besarnya skala kehancuran yang menimpa permukiman warga.

Secara keseluruhan, Kementerian Kesehatan menegaskan bahwa agresi yang mereka sebut sebagai genosida yang sedang berlangsung telah menyebabkan 70.665 korban jiwa dan 171.145 korban luka sejak 7 Oktober 2023. Otoritas kesehatan juga mengingatkan bahwa jumlah tersebut belum final, karena masih banyak korban yang diyakini terperangkap di bawah reruntuhan bangunan atau tergeletak di jalanan, sementara tim penyelamat kesulitan menjangkau mereka akibat kehancuran infrastruktur dan keterbatasan peralatan.

Kementerian mencatat bahwa mayoritas korban adalah anak-anak dan perempuan, sebuah fakta yang terus memicu kecaman internasional terhadap Israel atas penggunaan kekuatan militer yang berdampak langsung pada warga sipil. Serangan beruntun tersebut juga mengakibatkan kerusakan luas pada infrastruktur vital Jalur Gaza, yang menurut estimasi Perserikatan Bangsa-Bangsa menimbulkan kerugian sekitar 70 miliar dolar AS.

Di tengah krisis ini, Kementerian Kesehatan Gaza menuduh tentara pendudukan Israel terus melanggar perjanjian gencatan senjata dengan menghalangi masuknya pasokan makanan dan obat-obatan dalam jumlah memadai ke wilayah Gaza yang terkepung. Akibatnya, sekitar 2,4 juta warga Palestina kini hidup dalam kondisi kemanusiaan yang digambarkan kementerian sebagai bencana, di tengah kelangkaan pangan, layanan kesehatan yang lumpuh, dan penderitaan yang terus memburuk. []

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

20 − 12 =