Kisah Seorang Waliyullah di Zaman Utsmani

 Kisah Seorang Waliyullah di Zaman Utsmani

Murad Oglu Ahmed alias Sultan Murad IV.

“Dia juga selalu pergi menemui para pelacur, memberi mereka uang dan berkata: “Malam ini kalian sudah dalam bayaranku, jadi tutup pintu rumahmu sampai pagi.”

“Kemudian ia pulang ke rumah, dan berkata kepadaku: “Alhamdulillah, malam ini aku telah meringankan dosa para pelacur itu dan pemuda-pemuda Islam.”

“Orang-orang pun hanya menyaksikan bahwa ia selalu membeli khamar dan menemui pelacur, lalu mereka menuduhnya dengan berbagai tuduhan dan menjadikannya buah bibir.”

“Suatu kali aku pernah berkata kepada suamiku: Kalau kamu mati nanti, tidak akan ada kaum muslimin yang mau memandikan jenazahmu, mensholatimu dan menguburkan jenazahmu.”

“Ia hanya tertawa, dan berkata: Jangan takut, bila aku mati, aku akan dishalati oleh Sultannya kaum muslimin, para Ulama dan para Wali.”

Mendengar itu semua, Sultan Murad pun menangis, dan berkata, “Benar! demi Allah, akulah Sultan Murad, dan besok pagi kita akan memandikannya, menyalatkannya dan menguburkannya.”

Demikianlah, akhirnya prosesi penyelenggaraan jenazah laki-laki itu dihadiri oleh Sultan, para Ulama, para Waliyullah dan seluruh masyarakat. Subhanallah…. [SR /dbs]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

3 × five =