Khatamkan Al-Qur’an Minimal Sekali Sebulan

 Khatamkan Al-Qur’an Minimal Sekali Sebulan

Ilustrasi: Membaca Al-Qur’an.

RASULULLAH SAW benar-benar menekankan kaum muslimin untuk memahami Al-Qur’an. Beliau mengutamakan kedudukan sebagian mereka atas sebagian yang lain dari kemampuannya menguasai Al-Qur’an.

Beliau bersabda, “Yang berhak menjadi Imam atas kaumnya adalah orang yang paling (mahir) membaca Al-Qur’an di antara mereka.”

Dalam hadits yang lain Rasulullah Saw bersabda, “Bacalah olehmu Al-Qur’an, karena Al-Qur’an akan datang pada hari kiamat pada pembacanya dengan membawa syafaat. Bacalah Az Zahrawain, yaitu surat Al Baqarah dan Ali Imran, karena kedua-duanya datang pada hari kiamat seolah-olah menjadi dua tumpuk awan yang menaungi pembacanya atau menjadi dua burung yang sedang terbang lalu datang hendak membela pembacanya. Bacalah surat Al Baqarah karena mengambilnya adalah berkah, sedang meninggalkannya adalah suatu penyesalan dan tidak dapat dilakukan oleh orang yang kosong dari ibadah. Muawiyah bin Salam mengatakan; ‘Menurut kabar yang sampai kepadaku, orang yang kosong dari amal ibadah adalah tukang-tukang sihir’.” (HR. Muslim)

Syekh Said Hawwa (1035-1989), seorang ulama Syria, dalam kitabnya “Jundullah: Tsaqafatan wa Akhlaqan” (diterjemahkan menjadi “Jundullah, Mengenal Intelektualitas dan Akhlak Tentara Allah, Penerbit GIP), menyebut ada di antara Muslim yang tidak mempedulikan Kitabullah dengan alasan kesibukan dia dengan aktivitas lain seperti zikir atau dengan alasan karena sibuk mempelajari ilmu-ilmu syariat. “Itu merupakan alasan yang keliru,” kata Syekh Said Hawwa.

Syekh Said Hawwa menegaskan, berzikir, membaca kitab-kitab tafsir Al-Qur’an, belajar dan mempelajari ilmu-ilmu lain, memerangi musuh-musuh Allah, adalah aktivitas kebaikan. Namun semuanya tidak boleh melalaikan kita dari membaca dan mempelajari Al-Qur’an. Sebab Allah azza wa jalla telah menciptakan Kitab-Nya dengan begitu jelas, transparan, dan benar-benar terang. Allah ta’ala berfirman,

وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْاٰنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِنْ مُّدَّكِرٍ

“Sungguh, Kami benar-benar telah memudahkan Al-Qur’an sebagai pelajaran. Maka, adakah orang yang mau mengambil pelajaran?” (QS. Al-Qamar: 17)

“Tanpa membaca Al-Qur’an, manfaat zikir yang dimaksudkan oleh ayat di atas niscaya akan hilang, dan bersamaan dengan itu hilang pulalah suasana keimanan yang begitu agung,” kata Syekh Said Hawwa.

Ia juga mengingatkan, betapa para sahabat Rasulullah Saw telah menjadikan Al-Qur’an sebagai poros bagi setiap aktivitas mereka.

Jabir bin Abdullah bin Yasar r.a. berkata, “Saya mendengar Ali r.a. berkata, ‘Undanglah setiap orang yang mempunyai hafalan Al-Qur’an. Namun, kalau mereka sudah pulang ke rumah, niscaya mereka akan lupa kepada hafalan masing masing. Umat manusia akan binasa apabila mereka mengikuti perkataan ulama-ulama mereka dan meninggalkan Kitab Tuhan mereka.’”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

20 − fifteen =