Khalifah Al-Manshur dan Minyak Wangi
Khalifah Abu Ja’far Al-Manshur
IMAM Ibnul Qayyim Al-Jauziyah dalam kitabnya, At Thuruq Al Hukmiyyah fi Siyasah As Syar’iyyah, menceritakan tentang kecerdasan salah satu khalifah Bani Abbasiyah. Dia adalah Abu Ja’far Al-Manshur (714-775 M).
Dikisahkan, seorang laki-laki datang kepada Khalifah Abu Ja’far Al-Manshur. Lelaki itu bercerita bahwa ia pergi berdagang. Harta yang didapatnya ia serahkan kepada istrinya. Saat ia meminta kembali, istrinya mengatakan bahwa harta itu telah dicuri dan ia tidak tahu pencurinya.
Al-Manshur bertanya, “Sejak kapan engkau menikahi istrimu?”
“Sudah setahun,” jawabnya.
“Gadis, apa janda?,” tanya Al-Manshur lagi. Dijawab, “Janda.”
“Apa ia punya anak dari suami sebelum kamu?” Al-Manshur kembali bertanya.
Setelah dijawab tidak, maka Al-Manshur meminta sebuah botol minyak wangi yang wanginya sangat menusuk hidung dan warnanya aneh.
“Pakailah minyak wangi ini, ia akan menghilangkan pusingmu,” ujar Abu Ja’far Al-Manshur.
Setelah laki-laki itu keluar, Al-Manshur berpesan kepada empat orang kepercayaannya agar masing-masing menjaga di perbatasan kota. Yang mencium bau minyak wangi itu segera lapor kepadanya.
Setelah pulang, laki-laki itu keluar untuk suatu keperluan. Karena akan keluar, ia menitipkan minyak wangi itu kepada istrinya. Usai istrinya menerima minyak wangi itu dan menciumnya, ia menyerahkan kepada seorang laki-laki yang ia cintai.
