KH Muhyiddin Junaidi: Penembakan Kantor MUI Bentuk Islamofobia

 KH Muhyiddin Junaidi: Penembakan Kantor MUI Bentuk Islamofobia

KH Muhyiddin Junaidi

Mantan Wakil Ketua Umum MUI itu menjelaskan, secara teori pelaku penyerangan yang profesional bisa dengan mudah naik ke lantai empat ruangan rapat para pimpinan harian MUI yang mengadakan rapat mingguan.

“Bahkan dengan ia juga bisa beralasan untuk ke kantor LPPOM dan sebagainya. Tapi pelaku ternyata sangat tak profesional dan penuh dengan misteri. Seakan ia memang diskenariokan seperti itu oleh atasannya,” jelasnya.

“Sejarah mencatat bahwa para teroris di negeri 62 ini saat melakukan aksinya tak lepas dari rekayasa kelompok tertentu yang menyandang dana. Mereka hanya operator lapangan yang minus kualitas dan misi. Apalagi ada dugaan bahwa telah ditemukan surat wasiat pelaku yang minta dihukum seumur hidup dari perbuatannya,” tambah Kiai Muhyiddin.

Oleh sebab itu, kata dia, jika terbukti usai penyelidikan komprehensif bahwa pelaku adalah sekedar orang bayaran, dapat dipastikan bahwa ada unsur kesengajaan pihak tertentu untuk menciptakan kegaduhan nasional menjelang pemilu tahun depan.

“Kasus penembakan tersebut menyadarkan umat Islam agar tak mudah diprovokasi, tetap menjaga kesatuan dan persatuan serta mendahulukan Ukhuwah Islamiyah dan Wathaniyah,” tuturnya.

Kiai Muhyiddin menegaskan bahwa para ulama, pendakwah dan tokoh ormas serta intelelektual Muslim tak akan mundur satu langkahpun dari ancaman teror dan rekayasa keji para penghianat karena mereka sudah terbiasa dengan tekanan dan ancaman dalam memperjuangkan kebenaran dan keadilan.

“Spirit jihad mereka dan ardenalin para mujahidin semakin membaja saat berhadapan dengan tantangan jihad di dunia nyata,” tegasnya.

Dalam sejarahnya, para ulama berperan besar dalam perjuangan memerdekakan dan mempertahankan negeri ini. “Tanpa dinafikan bahwa peran mereka memerdekakan dan mengusir para penjajah asing dari Indonesia adalah bukti nyata ketangguhan dalam berjuang dengan penuh keikhlasan dan istiqomah,” tandas Kiai Muhyiddin. [ ]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

2 × 5 =