Ketua Wantim MUI KH Ma’ruf Amin Ajak Ulama Jaga Persatuan

 Ketua Wantim MUI KH Ma’ruf Amin Ajak Ulama Jaga Persatuan

Ketua Wantim MUI KH Ma’ruf Amin di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Kamis (24/04/2025)

Jakarta (MediaIslam.id) – Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (Wantim MUI) KH Ma’ruf Amin mengajak para ulama di Indonesia agar menjaga persatuan sehingga dapat bersama-sama membantu mewujudkan Indonesia yang sejahtera.

“Jangan sampai para ulama justru bercerai berai karena mereka kedaerahan atau karena keormasan sehingga masing-masing mereka tidak ada ketersambungan, tidak ada konektivitas,” kata Kiai Ma’ruf usai menghadiri Silaturahmi Nasional Ormas-Ormas Islam dan Halalbihalal Idulfitri 1446 Hijriah MUI di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Kamis (24/04/2025).

Wakil Presiden ke-13 RI itu menyampaikan, pada dasarnya setiap ulama memiliki tugas yang berat dan tidak dapat dilakukan sendiri, yakni mewujudkan masyarakat yang sejahtera secara lahir dan batin.

“Ulama itu punya tanggung jawab mewujudkan kehidupan masyarakat yang sejahtera lahir-batin, dari dunia sampai akhirat,” ucapnya, dikutip dari ANTARA.

Menurutnya, dalam menjalankan tanggung jawab itu ulama bertugas menasihati atau bertausyiah kepada pemerintah agar beragam kebijakan ataupun langkah yang ditempuh dalam memajukan Indonesia berjalan dengan baik.

Sebelumnya, Kiai Ma’ruf juga telah menyampaikan bahwa tausyiah atau nasihat yang diberikan oleh ulama kepada pemerintah merupakan wujud cinta demi Indonesia yang lebih maju dan sejahtera.

“Pemberian nasihat kepada pihak yang dicintai. Jadi ketika ulama itu memberi nasihat, memberi tausyiah, maka tausyiah itu kepada pihak yang dicintai. Nah, ketika kepada pemerintah, itu berarti majelis ulama mencintai pemerintah,” kata dia.

Mantan Ketua Umum MUI itu juga menyampaikan bahwa beragam tausyiah yang diberikan ulama kepada pemerintah adalah untuk satu tujuan, yakni agar pemerintah dapat menjalankan tugasnya secara baik demi mewujudkan kesejahteraan bagi segenap bangsa Indonesia.

Sejauh ini, menurut dia, tausyiah yang diberikan ulama kepada Pemerintah Indonesia ada yang dijalankan, namun ada pula yang belum dijalankan. “Saya kira ada yang diterima. Ada yang belum diterima,” kata dia.

Kiai Ma’ruf menegaskan, untuk tausyiah yang belum dijalankan, ulama tidak boleh berhenti bertausiah.[]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

nineteen + six =