Keterampilan Dasar Pemimpin, Perspektif Islam

 Keterampilan Dasar Pemimpin, Perspektif Islam

Ilustrasi

Jika seseorang tidak sabar dalam menerina takdir, maka kecenderungannya adalah stres. Bagaimana kondisi masyarakat jika pemimpinnya saja kebingungan?

Pembaca yang semoga Allah memberikan berkah kepada kita, memiliki kesabaran itu memang tidaklah mudah. Oleh karena itu, kesabaran memiliki besar kaitannya dengan poin yang ke tiga, yaitu keimanan.

Tidaklah seseorang sabar lalu istiqamah dalam meniti ketaatan kecuali karena keimanan mantap terhadap janji-janji luar biasa dari Allah subhanahu wa ta’ala.

Tidaklah seseorang bisa ringan meninggalkan kemaksiatan kecuali dia yakin penuh akan adanya murka dan siksa dari Allah subhanahu wa ta’ala. Dan tidaklah seseorang bisa tabah dalam menerima takdir kecuali karena mengimani jaminan-jaminan dari Allah subhanahu wa ta’ala.

Sahabat, selain memengaruhi kesabaran, keimanan yang terpatri di dalam hati juga akan memengaruhi akidah seseorang sehingga bisa terhindar dari syubhat yang menyebar.

Pemimpin yang berakidah kuat akan menjadi benteng pertahanan utama dalam melindungi kemurnian Islam dan kaum muslimin. Pasalnya dia memiliki kewenangan penuh terhadap suatu wilayah dalam memutuskan perundang-undangan sehingga syubhat-syubhat yang menyala bisa dipadamkan hanya dengan tanda tangan di atas kertas saja, luaar biasa.

Rupanya, poin-poin yang menjadi basic skill seorang pemimpin memiliki hubungan yang sangat erat satu sama lainnya. Termasuk juga poin selanjutnya yang akan sangat mendukung, yaitu poin yang ke empat dan ke lima. Masing-masingnya adalah harus memiliki ilmu yang luas dan fisik yang kuat.

Mohon maaf, ternyata syarat pemimpin itu bukanlah kekayaan. Dari dua ayat di atas tidak ada kriteria bahwa harta menjadi syarat utama. Justru jika kita perhatikan dengan seksama tentang surat al-Baqarah ayat 247 di atas, Allah lebih memilih Thalut untuk dijadikan raja yang di dalam tafsirnya berada di level taraf hidup yang sangat sederhana dibandingkan orang-orang yang memiliki harta melimpah ruah di masanya.

Allah tidak memilih seseorang untuk menjadi raja karena harta. Tapi Allah mengangkat Thalut jadi raja karena keutamaan ilmu dan fisiknya. Ilmu itu panduan dan ilmu itu alat penimbang suatu keputusan. Sedangkan jasmani yang bugar akan membantu seorang pemimpin untuk beraktivitas mengurusi rakyatnya.

Di zaman ini uang seolah segalanya, termasuk seperti menjadi satu syarat yang tersirat untuk menjadi pejabat. Sudah ada tokoh-tokoh politik yang membocorkan berita tentang berapa dana yang harus dikeluarkan untuk menjadi seorang pemimpin. Sebutlah Fahri Hamzah di podcast-nya Deddy Corbuzier “close the door” yang menyebutkan bahwa menjadi presiden itu mesti memiliki dana miliaran.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

19 − 9 =