Judol Merusak Kehidupan Manusia

Lingkungan pun bisa sangat mempengaruhi, jika melihat orang sekitar terbiasa berjudi akibatnya ia pun merasa judi adalah permainan biasa yang lumrah dimainkan. Sehingga ia pun tidak takut untuk mencobanya juga.

Apalagi sanksi yang diberikan tidak membuat efek jera bagi pelaksana dan pelaku judi online, sehingga orang yang belum tercebur ke dunia judol pun jadi tidak takut untuk ikut-ikutan. Karena merasa hukumannya tidak menakutkan. Inilah yang menjadi tanggung jawab negara dalam mengentas tuntas kasus judi agar tidak terulang terus menerus.

Solusi Komprehensif

Fungsi negara selain melayani dan mengurusi berbagai urusan rakyat, juga bertugas melindungi serta mencegah warga negaranya dari perbuatan maksiat. Islam telah jelas mengharamkan perjudian dalam bentuk apapun. Dengan berhukum pada hukum Islam, sebuah negara tidak akan menoleransi segala kegiatan judi.

Allah Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.” (TQS Al-Maidah: 90).

Negara akan menerapkan kebijakan secara preventif dan kuratif dalam mengatasi masalah judi. Mekanismenya sebagai berikut.

Pertama, melakukan pembinaan dan penanaman akidah Islam kepada seluruh elemen masyarakat melalui sistem pendidikan Islam. Negara akan mengedukasi masyarakat terkait haramnya judi.

Kedua, negara akan memberdayakan pakar informasi dan teknologi untuk memblokir seluruh situs judol dan mengawasi kegiatan masyarakat di dunia siber dalam rangka mencegah masyarakat membuat dan mengakses situs judi.

Ketiga, menindak tegas para bandar serta pelaku judi dengan hukuman yang membuat jera. Sanksi yang diberikan berupa sanksi ta’zir, sesuai kebijakan dalam memutuskan perkara tersebut menurut kadar kejahatannya.

Terakhir, menjamin pemenuhan kebutuhan masyarakat agar terwujud kesejahteraan. Negara membuka seluas-luasnya lapangan kerja serta memberi bantuan modal kerja bagi yang membutuhkan.

Dengan begitu, masyarakat akan disibukkan dalam mencari harta halal ketimbang memilih jalan yang diharamkan, karena selain sudah diedukasi mengenai halal haram, juga sudah sangat dimudahkan dalam memenuhi kebutuhan hidup.