Jangan Bertuhan pada Hawa Nafsu
Ilustrasi
Jangan mengikuti hawa nafsu
Al Qurthuby dalam tafsirnya mengutip ucapan As Sya’biy, hawa nafsu itu dinamakan hawa karena hawa itu akan mengipasi pemiliknya di neraka. Ibnu Abbas ra mengatakan,bahwa Allah SWT menyebut hawa di dalam Al-Qur’an hanya dalam rangka mencelanya.
SWT berfirman: “…tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, Maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). demikian Itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat kami. Maka Ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir.” (QS. Al A’raf: 176).
“…dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya Telah kami lalaikan dari mengingati kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.” (QS. Al Kahfi: 28)
“Tetapi orang-orang yang zalim, mengikuti hawa nafsunya tanpa ilmu pengetahuan; Maka siapakah yang akan menunjuki orang yang telah disesatkan Allah?” (QS. Ar Ruum: 29).
“…dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang mengikuti hawa nafsunya dengan tidak mendapat petunjuk dari Allah sedikitpun. Sesung- guhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” (QS. Al Qashash: 50).
“Maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, Karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah.” (QS. Shad 26).
Diriwayatkan hadits dari Abu Umamah yang mendengar Rasulullah Saw bersabda: “Tidak ada sesuatu sembahan yang disembah di bawah langit yang paling dibenci oleh Allah SWT daripada hawa nafsu.”
Rasulullah Saw bersabda: “Tidaklah beriman salah seorang di antara kalian hingga hawa nafsunya mengikuti apa (Islam) yang ku bawa ini.”
Khatimah
Orang yang menyembah hawa nafsu adalah orang yang menjadikan apa yang dia senangi sebagai agama dan madzhabnya.
Hari ini, orang yang menyembah hawa nafsu tidak berarti menyembah batu seperti kaum kafir Quraisy di masa lalu, tapi dia bisa menyembah harta, menyembah pangkat dan kedudukan, menyembah obsesi dan pikiran serta ideologinya, serta menyembah berbagai persangkaannya terhadap sesuatu yang dia senangi dan dia anggap baik.
Ciri utama dari orang yang menyembah hawa nafsu adalah menolak diajak menyembah kepada Allah SWT dengan mengikuti syariat Nabi Muhammad Saw secara kaaffah dan tanpa reserve (QS. An Nisa 65). Dia hanya mau memilih-milih syariat Allah SWT sesuai selera hawa nafsunya. Yang cocok dengan seleranya dia terima, sedang yang tidak cocok dia tolak. Na’udzubillahi mindzalik! [MA/SI]
