Istana Alhambra, Bukti Kejayaan Peradaban Islam di Spanyol

Istana Alhambra di Granada, Spanyol.
Taman ini dibangun dalam tahun 1377 M. Di sekelilingnya terdapat teras yang melingkungi keempat penjurunya. Pada teras itu terdapat 128 buah tiang marmer yang berderetan, ada yang bersusun dua, ada yang tiga dan ada yang empat buah bergandengan. Kapitel dan arkade yang ada di sini berlain-lainan ukiran yang menghiasinya.
Taman ini beralaskan jubin (lantai terbuat dari batu ubin, red) marmer dan di tengah-tengah berdiri sebuah pancaran air yang berdenah segi enam. Pancaran air itu bertingkat dua, 12 ekor singa menyangganya dan dari mulut singa itu keluar air yang mengalir ke empat jurusan taman itu.
Di sebelah timur dan di sebelah barat taman itu, ada dua bangunan yang berdiri berhadap-hadapan. Yang di sebelah timur dinamakan Qa’atu Bani Siraj dan yang di sebelah barat dinamakan Qa’atu Al-Ukhtain.
Qa’atu Bani Siraj mempunyai ruangan yang berbentuk bujur sangkar, luasnya 6,25 x 6, 25 meter. Di tengah ruangan terdapat sebuah pancaran air yang dibuat dari batu pualam.
Ukiran yang serba keemasan menghiasi bidang-bidang dinding ruangan ini dan di sana terdapat hiasan yang terjadi dari jalinan huruf Arab yang amat bagus.
Qa’atu al-Ukhtain, artinya ruangan dua bersaudara perempuan. Mungkin dahulunya disediakan untuk dua orang saudara putri dari Sultan Al-Ahmar yang mendirikannya. Ruangan ini tidak kurang indahnya dari ruangan Bani Siraj yang ada di hadapannya itu. Ruangan ini berhubungan dengan Qa’atu al-Mulk atau ruangan Sultan, yang amat indah.
Tidak berapa jauh di sebelah barat Taman Singa, ada lagi sebuah taman lain yang dinamakan Hausy Ar-Raihan. Panjangnya 36,6 m, lebarnya 23,4 m. Di tengahnya ada sebuah kolam yang besar dan jernih airnya. Kolam ini dinamakan Al-Birkah, luasnya 33,5 x 7,4 m, kedalamannya 1,5 m.
Di sebelah kiri dan kanan pada bahagian yang memanjang terdapat taman bunga dan dari ujungnya yang lain terdapat teras dan deretan tiang marmer dan arkade-arkade yang amat bagus buatannya. Jubin taman dan kolam itu terbuat dari marmer putih.
Di sebelah tenggara terdapat ruangan yang mempunyai fountain (air mancur) di tengah-tengahnya. Ruangan ini merupakan tempat Sultan dan permaisuri beristirahat.
Di sana ada empat buah tiang batu pualam yang menyangga sebuah balkon. Konon kabarnya balkon ini adalah tempat biduan-biduan bernyanyi dan berkecapi, menghibur Sultan dan permaisuri yang sedang beristirahat. Di sebelah utara inilah berdiri Mesjid Al-Mulk yang telah disebutkan di atas.
Dalam abad ke-17, yaitu ketika pemerintahan Karel Agung, Mesjid Al-Mulk itu dijadikan gereja Santa Maria.