Israel Masih Serang Gaza Jelang Gencatan Senjata

Ilustrasi: Aksi genosida Zionis Israel di Jalur Gaza.
Gaza (Mediaislam.id) – Hanya beberapa jam sebelum pengumuman resmi gencatan senjata di Jalur Gaza pada Kamis malam, tentara pendudukan Israel kembali melancarkan serangan brutal yang menewaskan dan melukai puluhan warga sipil di lingkungan padat penduduk Sabra, Kota Gaza.
Menurut laporan Pertahanan Sipil Palestina, pasukan Israel menargetkan sebuah rumah milik keluarga Ghaboun di Jalan Al-Thalathini, kawasan Sabra. Serangan itu menghancurkan bangunan secara total dan menjebak lebih dari 40 orang di bawah reruntuhan.
“Tim kami masih bekerja keras di lokasi serangan. Hingga saat ini, empat martir telah ditemukan, sementara upaya penyelamatan terus berlanjut di tengah situasi yang sangat berbahaya dan minim peralatan,” kata juru bicara Pertahanan Sipil Gaza.
Serangan mematikan ini terjadi di tengah suasana harapan masyarakat Gaza setelah diumumkannya perjanjian gencatan senjata antara Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) dan Israel. Kesepakatan tersebut, yang dimediasi oleh Qatar, Mesir, Turki, dan Amerika Serikat, diharapkan menjadi langkah pertama menuju penghentian permanen agresi dua tahun terakhir dan pembebasan para tahanan.
Namun, pembantaian di Sabra memperlihatkan kontras tajam antara upaya diplomatik dunia untuk menghentikan perang dan tindakan lapangan Israel yang terus menumpahkan darah warga sipil Palestina, bahkan di saat harapan perdamaian mulai muncul.
Warga Gaza yang selamat menggambarkan suasana penuh kepanikan, dengan teriakan minta tolong terdengar dari bawah puing-puing. Ambulans dan tim penyelamat berjuang menembus reruntuhan di tengah risiko serangan lanjutan dan keterbatasan bahan bakar serta peralatan akibat blokade yang telah berlangsung selama dua tahun.
Tragedi di Sabra menambah panjang daftar serangan brutal Israel yang terus merenggut nyawa warga sipil tak berdosa, terutama anak-anak dan perempuan. Sementara dunia menyambut gencatan senjata dengan harapan, rakyat Gaza kembali harus menelan pil pahit: bahkan menjelang perdamaian, darah mereka masih tumpah di tanah sendiri.
sumber: infopalestina