Investasi pada Perempuan, Benarkah Makin Memuliakan?

Juga Islam tidak mengharamkan perempuan mandiri secara ekonomi dan finanasial untuk kemudian melakukan aktivitas mengembangkan harta yang dimilikinya, dengan jalan yang telah ditetapkan syariat. Namun demikian, tetaplah Islam tidak menjadikan kemandirian ekonomi dan finansial sebagai hal utama yang harus dikejar oleh kaum perempuan. Dan Islam telah membuka lebar jalan untuk mengembangkan harta milik, baik bagi kaum perempuan maupun bagi kaum laki-laki melalui beragam syirkah yang telah ditetapkan oleh syariat.

Karenanya Islam mampu mewujudkan kemandirian kaum perempuan secara ekonomi dan finansial tanpa harus mencederai fitrah penciptaannya sebagai ibu dan pendidik generasi juga manajer dalam rumah tangga dan keluarganya.

Sebab bagaimanapun juga perempuan tetaplah berbeda dengan laki-laki, meskipun memiliki potensi hidup yang sama dengan laki-laki yaitu sebagai manusia yang sama-sama harus tunduk pada ketetapan syariat.

Allah SWT berfirman:

فَلَمَّا وَضَعَتۡهَا قَالَتۡ رَبِّ اِنِّىۡ وَضَعۡتُهَاۤ اُنۡثٰىؕ وَاللّٰهُ اَعۡلَمُ بِمَا وَضَعَتۡؕ وَ لَيۡسَ الذَّكَرُ كَالۡاُنۡثٰى‌ۚ وَاِنِّىۡ سَمَّيۡتُهَا مَرۡيَمَ وَاِنِّىۡۤ اُعِيۡذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيۡطٰنِ الرَّجِيۡمِ

“Maka ketika melahirkannya, dia berkata, “Ya Tuhanku, aku telah melahirkan anak perempuan.” Padahal Allah lebih tahu apa yang dia lahirkan, dan laki-laki tidak sama dengan perempuan. “Dan aku memberinya nama Maryam, dan aku mohon perlindungan-Mu untuknya dan anak cucunya dari (gangguan) setan yang terkutuk.” (QS. Ali Imran (3): 36). Wallahu a’lam.

Ayu Mela Yulianti, S.Pt., Pegiat Literasi dan Pemerhati Kebijakan Publik