Investasi pada Perempuan, Benarkah Makin Memuliakan?

Ilustrasi
Hal demikian adalah wajar sebab perempuan dalam sistem hari ini yaitu sistem sekuler kapitalisme akan dipandang lebih berdaya guna jika ia mampu mandiri secara ekonomi dan finansial apalagi jika ia mamou melakukan aktivitas investasi, sehingga para perempuan dalam sistem sekuler kapitalisme akan berlomba untuk menjadikan dirinya mandiri secara finansial dan ekonomi.
Hal yang kemudian pelan namun pasti akan menggeser peran kaum laki-laki dalam ekonomi dan finansial juga investasi. Dan berefek pada banyaknya kaum laki-laki yang menjadi tidak berdaya secara ekonomi dan finansial sebab tempat bekerja yang seharusnya ditempati oleh kaum laki-laiki menjadi diisi oleh kaum perempuan yang berlomba untuk menempati posisi publik hingga rela bekerja sepanjang hari untuk meraih kemandirian ekonomi dan finansial.
Alhasil, menjadikan perempuan perempuan sebagai pelaku ekonomi dengan tujuan untuk menghasilkan nilai secara ekonomi dan finansial hingga mamalubmelakukan aktivitas investasi, malah menghasilkan masalah baru, dibalik telah bertumpuknya beragam masalah yang sudah ada. Kaum perempuan menjadi kurang peduli dengan urusan anak dan keluarga, masalah kemiskinan tidak kunjung tuntas sebab terjadi aktivitas menimbun harta pada kaum perempuan, ditambah masalah baru dalam keluarga yaitu fakta meningkatnya angka perceraian dan dihasilkannya banyak anak-anak yang brokenhome sebab kemandirian perempuan secara ekonomi dan finansial.
Sebab memang demikianlah adanya, jika perempuan mandiri secara ekonomi dan fiinansial ditambah agenda untuk melakukan investasi, maka ia akan menyingkirkan hal-hal yang dianggap sebagai penghalang kemandiriannya dalam ekonomi dan finansial juga investasi, diantaranya ia akan menomorduakan kewajiban mengurus anak dan keluarga dan enggan berbagi untuk memenuhi kebutuhan anak dan keluarga yang dinilainya sebagai penyebab tingginya pengeluaran dalam rumah tangga. Sehingga terjadi pengabaian urusan anak dan keluarga. Inilah fakta yang banyak terjadi dalam sistem hidup sekuler kapitalisme. Perempuan menjadi objek penderita sebab harus melakukan aktivitas ekonomi yang bukan merupakan kewajiban utamanya.
Hal demikian berbanding terbalik dengan sistem Islam. Islam menjadikan perempuan sebagai sosok yang sangat berharga dan kehormatan yang wajib dijaga, bukan pelaku ekonomi yang harus mandiri secara finansial, apalagi melakukan investasi dalam rangka mengembangkan hartanya. Selain juga Islam memandang jika kemajuan suatu bangsa dan negara ditentukan oleh pembangunan sumber daya manusia dan pemanfaatan sumber daya alam sesuai syariat Islam, sebagai modal untuk melakukan pembangunan infrastruktur yang ditujukan untuk memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat sebagai indikasi kemajuan suatu bangsa dan negara. Juga terhapusnya kemiskinan dalam masyarakat akan menjadi indikasi kemajuan dan keberhasilan sebuah bangsa dan negara.
Karenanya Islam berupaya untuk mengentaskan kemiskinan dengan upaya yang sangat tersistem bukan sekadar menjadikan kaum perempuan sebagai pelaku investasi.
Islam mewajibkan penerapan syariat Islam terkait upaya untuk mengentaskan kemiskinan dengan kewajiban menunaikan zakat dan sedekah dengan beragam bentuknya untuk diberikan pada delapan golongan yang telah ditetapkan syariat, menggunakan harta kepemilikan umum untuk membangun beragam fasilitas infrastruktur yang diperlukan oleh masyarakat dan menggunakan harta kepemilikan negara untuk membangun segala hal yang terkait dengan keperluan negara dalam mengurusi urusan rakyatnya. Baik kaum laki-laki maupun kaum perempuan.
Islam menetapkan perempuan sebagai sosok yang wajib dijaga kehormatannya dan dipenuhi kebutuhannya, sebab perempuan diberikan kewajiban utama oleh syariat sebagai ibu dan pengurus urusan rumah tangga dan keluarga.
Dan Islam telah menjadikan kaum laki -laki dengan kewajibannya sebagai pencari nafkah untuk keluarga dan orang–orang yang ada dalam tanggungan nafkahnya.
Karenanya Islam akan membuka peluang kerja dan beragam aktivitas ekonomi lainnya seluas-luasnya untuk kaum laki-laki agar lebih berdaya secara ekonomi dan finansial.