IHW: Gerakan Boikot Produk Terafiliasi Israel Bangkitkan Pengusaha Nasional
Jakarta, Mediaislam.id–Founder Indonesia Halal Watch (IHW) Ikhsan Abdullah mengatakan gerakan boikot produk terafiliasi Israel oleh masyarakat Indonesia membangkitkan pengusaha nasional.
Hal ini diungkap Ikhsan saat menyampaikan hasil riset IHW bekerja sama dengan Pusat Riset Agama dan Kepercayaan Badan Riset dan Inovasi Nasional (PRAK BRIN) tentang dampak Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 83 Tahun 2023 mengenai dukungan terhadap Palestina dan seruan boikot produk terafiliasi Israel.
Riset ini diikuti 975 responden di 13 wilayah kota/kabupaten. Sebanyak 93,4 persen responden mendukung fatwa MUI tersebut. Sementara 92,5 persen kini lebih selektif dalam memilih produk atau hanya membeli produk dengan label nasional.
“Pergeseran konsumsi terjadi secara signifikan pada sektor makanan cepat saji 77,6 persen, minuman 75,2 persen dan air mineral 78,2 persen,” ujar Founder IHW Ikhsan Abdullah saat konferensi pers di Gedung Widya Graha BRIN, Jakarta, Selasa (20/5/2025).
Perubahan pola konsumsi masyarakat ini disebut Ikhsan membangkitkan para pengusaha nasional. Para pengusaha mampu memanfaatkan momentum dengan menghadirkan berbagai produk pengganti.
“Masyarakat berbondong-bondong melakukan boikot. Dulu tidak ada tuh fried chicken (ayam goreng tepung) di mana-mana. Sekarang muncul di mana-mana, ada D’Besto, Hisana, Sabana, Almaz. Ini berkah bagi bangsa Indonesia,” ungkap Ikhsan.
Ikhsan melanjutkan, hasil riset IHW dan BRIN sejatinya bisa menjadi gerakan kedaulatan ekonomi nasional. Untuk itu IHW berharap pemerintah juga dapat memanfaatkan momentum.
“Kami berharap pemerintah dapat segera merilis logo nasional untuk membantu masyarakat memilih produk lokal dengan lebih mudah. Ini bukan hanya gerakan boikot, tetapi gerakan kedaulatan ekonomi berbasis etika dan solidaritas,” ujar Ikhsan.*
